Tuesday, 31 January 2017

TERANG YANG SESUNGGUHNYA Yohanes 1: 1-13



 “TERANG YANG SESUNGGUHNYA”

Pengantar
Sahabat muda yang dikasihi Kristus, kita sering mendengar nas PA saat ini. Terutama saat liturgi Natal, maka Yohanes 1: 1 ini sering menjadi pilihan liturgi untuk dibacakan, yaitu: “Pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah”. Ini juga menjadi salah satu dasar untuk menyatakan KeAllahan Yesus. Bahwa Yesus adalah Firman yang telah menjadi daging dan hidup. Akan tetapi, nas PA saat ini mengingatkan, agar sebaiknya tidak berhenti sampai ke pada pemahaman itu. Tidak cukup menyatakan bahwa Yesus adalah Firman. Namun selanjutnya, bahwa Dia adalah Terang Yang Sesungguhnya, yang menerangi setiap orang. Melalui bacaan nas saat ini, ditunjukkan ada 2 tokoh, yaitu Yohanes sebagai saksi atas terang itu dan Terang Yang Sesungguhnya yang pasti bukan Yohanes.
Baiklah kita melihat Terang Yang Sesungguhnya sebagai thema PA saat ini. Jika kita perhatikan nas ini, maka sebenarnya Terang Yang Sesungguhnya itu sudah ada di dalam dunia, akan tetapi tidak dipastikan di mana Ia berada. Jika memang sudah di dunia, di manakah Terang Yang Sesungguhnya itu? Atau mungkin ini juga yang diingatkan pada ayat berikutnya, bahwa Dia telah datang dan menyatakan diriNya akan tetapi dunia tidak menerimaNya. Bahwa Dia telah datang, tetapi dunia tidak mengenalNya.
Apakah kamu tahu di mana Terang Yang Sesungguhnya itu berada? Pada ayat 4 dalam nas kita dinyatakan bahwa di dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Setiap orang tentunya ingin hidup, dengan demikian, ketika kita mencari terang itu, maka ada di dalam hidup yang berasal dariNya. Pernyataan ini menjadi kata kunci bagi kita, yaitu hidup di dalam Dia, itulah Terang yang Sesungguhnya yang menerangi manusia.
Kita juga bisa meminjam bahasa yang dipakai oleh Paulus dalam suratnya ke Galatia, yaitu dengan mengganti kata Kristus menjadi Terang, menjadi demikian: “Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Terang, telah mengenakan Terang” (Gal. 3: 27). Terang itu sendiri dalam nas kita mengacu kepada Kristus, maka tidak salah memakai istilah Terang untuk menyatakan Kristus.
Kita ingin melihat makna Terang itu, melalui meminjam istilah Paulus tadi. Artinya, bahwa setiap orang yang sudah dibaptis seharusnya telah “mengenakan” Terang itu, Terang itu telah ada di dalam hidupnya sendiri. Terang itu sudah melekat dalam dirinya sendiri. Dengan demikian di manakah Terang Yang Sesungguhnya itu saat ini? Dia ada di dalam kehidupan kita sendiri, kita hanya kurang menyadari saja, bahkan kita sering mengabaikannya, menganggap semua hanya diri kita sendiri, menganggap hidup ini hanya kita sendiri. Seharusnya ada prinsip bagi kita, “Sebab bukan aku lagi yang hidup, tetapi Kristus yang hidup di dalam aku” (Gal. 2: 20).
Dengan demikian, di manakah terang yang Sesungguhnya itu sekarang? Konesekuaensi dari jawaban pertanyaan ini adalah benar-benar mengalahkan seluruh ego kita, mengalahkan seluruh keakuan kita, atau dengan kata lain menyangkal diri.

No comments:

Post a Comment