“TERANG
YANG SESUNGGUHNYA”
Pengantar
Sahabat muda yang dikasihi Kristus, kita sering mendengar
nas PA saat ini. Terutama saat liturgi Natal, maka Yohanes 1: 1 ini sering
menjadi pilihan liturgi untuk dibacakan, yaitu: “Pada mulanya adalah Firman,
Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah”. Ini juga
menjadi salah satu dasar untuk menyatakan KeAllahan Yesus. Bahwa Yesus adalah
Firman yang telah menjadi daging dan hidup. Akan tetapi, nas PA saat ini
mengingatkan, agar sebaiknya tidak berhenti sampai ke pada pemahaman itu. Tidak
cukup menyatakan bahwa Yesus adalah Firman. Namun selanjutnya, bahwa Dia adalah
Terang Yang Sesungguhnya, yang menerangi setiap orang. Melalui bacaan nas saat
ini, ditunjukkan ada 2 tokoh, yaitu Yohanes sebagai saksi atas terang itu dan
Terang Yang Sesungguhnya yang pasti bukan Yohanes.
Baiklah kita melihat Terang Yang Sesungguhnya sebagai
thema PA saat ini. Jika kita perhatikan nas ini, maka sebenarnya Terang Yang
Sesungguhnya itu sudah ada di dalam dunia, akan tetapi tidak dipastikan di mana
Ia berada. Jika memang sudah di dunia, di manakah Terang Yang Sesungguhnya itu?
Atau mungkin ini juga yang diingatkan pada ayat berikutnya, bahwa Dia telah
datang dan menyatakan diriNya akan tetapi dunia tidak menerimaNya. Bahwa Dia
telah datang, tetapi dunia tidak mengenalNya.
Apakah kamu tahu di mana Terang Yang Sesungguhnya itu
berada? Pada ayat 4 dalam nas kita dinyatakan bahwa di dalam Dia ada hidup dan
hidup itu adalah terang manusia. Setiap orang tentunya ingin hidup, dengan
demikian, ketika kita mencari terang itu, maka ada di dalam hidup yang berasal
dariNya. Pernyataan ini menjadi kata kunci bagi kita, yaitu hidup di dalam Dia,
itulah Terang yang Sesungguhnya yang menerangi manusia.
Kita juga bisa meminjam bahasa yang dipakai oleh Paulus
dalam suratnya ke Galatia, yaitu dengan mengganti kata Kristus menjadi Terang,
menjadi demikian: “Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Terang, telah
mengenakan Terang” (Gal. 3: 27). Terang itu sendiri dalam nas kita mengacu
kepada Kristus, maka tidak salah memakai istilah Terang untuk menyatakan
Kristus.
Kita ingin melihat makna Terang itu, melalui meminjam
istilah Paulus tadi. Artinya, bahwa setiap orang yang sudah dibaptis seharusnya
telah “mengenakan” Terang itu, Terang itu telah ada di dalam hidupnya sendiri.
Terang itu sudah melekat dalam dirinya sendiri. Dengan demikian di manakah
Terang Yang Sesungguhnya itu saat ini? Dia ada di dalam kehidupan kita sendiri,
kita hanya kurang menyadari saja, bahkan kita sering mengabaikannya, menganggap
semua hanya diri kita sendiri, menganggap hidup ini hanya kita sendiri.
Seharusnya ada prinsip bagi kita, “Sebab bukan aku lagi yang hidup, tetapi
Kristus yang hidup di dalam aku” (Gal. 2: 20).
Dengan demikian, di manakah terang yang Sesungguhnya itu
sekarang? Konesekuaensi dari jawaban pertanyaan ini adalah benar-benar
mengalahkan seluruh ego kita, mengalahkan seluruh keakuan kita, atau dengan
kata lain menyangkal diri.
No comments:
Post a Comment