Tuesday, 31 January 2017

ALLAH DAN DANAU TOBANYA



Allah dan Danau TobaNya
Pdt. Anry Krismanto Nababan, S.Th

Kondisi yang tak bisa bohong
“Kalau bulan bisa ngomong, dia jujur takkan bohong, seperti anjing melolong, tiap hari ku teriakkan namamu, ya namamu “ sebuah lagu lagu nostalgia dari nini karlina. Kemungkinan besar jika danau toba bisa bicara “ Mardomu di tano rara  ( bertemu ditanah merah)[1] . mengapa? Danau Toba (2,88o N - 98,5o  2 E dan 2,35o N - 99,1o E) adalah danau terluas di Indonesia (90 x 30 km2) dan juga merupakan sebuah kaldera volkano-tektonik (kawah gunung api raksasa) kuarter terbesar di dunia  mengalami kerusakan dalam taraf yang cukup serius, hal tersebut nampak dari luas tutupan hutan yang terus berkurang dan kualitas air danau yang telah tercemar, sebagaimana yang dalam berita tribune news online, selasa, 17 mei 2016.

Penyebab kerusakan
Sudah menjadi rahasia umum penyebab kerusakan lingkungan danau toba. Hal itu disebabkan oleh keserakahan dan kerakusan yang cenderung sangat konsumtif. Terkikisnya etika dan moral  menyebabkan krisis ekologis dan lingkungan danau toba. Sikap materialisme hidup manusia terhadap sumber-sumber alam ( dinamis modern). Hal ini sama dengan pemahaman mamonisme dalam Matius 6:19-24 (hal mengumpulkan harta), mencintai materi, harta , uang dengan cara mengeksploitasi sumber-sumber alam danau toba. Eksploitasi alam yang tidak bertanggungjawab pada akhirnya akan merusak dan merugikan kehidupan manusia itu sendiri. Manusia cenderung memperlakukannya dengan sesuka hati sehingga tanah dan lingkungan hidup menjadi lebih rusak. Manusia selalu mau mengexploitasi dan kurang mengusahakan  ketimbang memelihara dengan “keringat”. Karena itu teknologi yang dipilih juga sesuai dengan hawa nafsu manusia yang menghabiskan dan kurang mendukung kelestarian dan kualitas lingkungan hidup.
Pandangan iman Kristen tentang Allah dan alam danau toba
Iman Kristen mempercayai bahwa Allah sebagai penebus dalam karya ciptaanNya sendiri. Mengutip pendapat seorang perjanjian lama Gerhard von Rad bahwa karya Allah didalam penciptaan memiliki subordinasi terhadap karya Allah dalam sejarah keselamatan. Kita mengingat bahwa dalam kisah penciptaan merupakan kisah penebusan Allah yang sama pentingnya dengan sejarah keselamatan. Allah didalam sejarah penciptaan memberkati kehidupan dalam segala  aspeknya, sehingga bisa bertumbuh kembang baik dengan baik dengan subur itulah berkat.
Bagi Aristoteles, Tuhan adalah penggerak alam. Menurut teori actus potensi alam adalah objek yang memiliki potensi untuk melakukan perubahan. Perubahan di sini artinya adalah tujuan. Alam memiliki potensi untuk merealisasikan dirinya sesuai dengan tujuannya. Tujuan dari setiap objek yang terdapat dalam alam semesta adalah actus purus, yaitu Tuhan
Alam yang adalah titipan Allah, idealnya dipakai untuk memenuhi kebutuhan ciptaan dengan memperhatikan kebutuhan manusia dan ciptaanNya dengan cara menjaga ekosistem agar tetap seimbang dngan memperhatikan generasi mendatang.

Pandangan iman Kristen tentang Allah dan manusia disekitaran danau toba
Manusia dalam proses penciptaan Allah dipakai dalam rangka keselamatan seluruh ciptaan Allah. Manusia yang segambar dengan rupa Allah diharapkan menjaga martabat nilai keluhuran  terhadap maksud penciptaan. Manusia menjadi manusia yang rohani dalam pekerja, yang material namun tidak materialistik.
Keberadaan manusia di tengah-tengah ciptaan lain memiliki peran dan tugas khusus. Ketika menempatkan manusia di dunia, Allah memberi kebebasan atau kuasa kepadanya untuk mengelola dan memanfaatkan alam ini (Kej. 1:26-31). Manusia ditugaskan juga untuk mengusahakan dan memeliharanya (Kej. 2:15). Di sinilah letak tugas utama manusia dalam alam ini yaitu untuk merawat dan memelihara atau menjaga keberlangsungan hidupnya yang tentunya diharapkan selalu baik adanya sebagaimana pada awal ia diciptakan.
Kejadian1: 28-29 disebutkan :
“Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: Beranakcuculah dan bertambah banyak, penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.  Berfirmanlah Allah; lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah menjadi makananmu.”

Manusia diberikan kedudukan sebagai mitra Allah di dunia yang memiliki peran aktif dan keikutsertaan dengan bertanggungjawab sebagai manager untuk menata dan mengelolah bumi dan isinya dengan baik. Kita perlu memikirkan tidak hanya kepentingan sesaat saja, tetapi juga berpikir ke depan, untuk generasi yang akan datang  supaya generasi mendatang hidup ditengah-tengah bumi yang rusak akibat polutan-polutan yang ditinggalkan oleh generasi saat ini serta sumber daya yang telah kita habiskan.
Jika kita mengamati pengembangan potensi Danau Toba yang dilakukan bapak Presiden RI Joko Widodo yang sangat memperhatikan danau toba menjadi destinasi 10 wisata di Indonesia, yang menarik perhatian wisatawan lokal dan wisatawan asing untuk datang berkunjung di Indonesia. Dalam pengelolahan pariwisata bisa dinikmati oleh rakyat melalui ledakan ekonomi disekitaran 13 kabupaten disekitaran danau toba yang dihuni oleh 4, 5 juta penduduk batak di Sumatera utara. Dalam marketing destinasi wisata diprediksi mampu untuk menampung 5 juta turis asing dengan membawa keuntungan bagi devisa negara 90 triliun/tahunnya. Namun ini menjadi tantangan dan peluang. Untuk itu penting terus menerus mengedukasi atau mengkampanyekan Visi Jokowi tentang  Revolusi Mental, terutama memberatas korupsi, memberantas narkoba, dan mencintai produk-produk Indonesia. Mengutip pendapat Paus Benediktus ke XVI memberi kesan bahwa sistem kapitalisme yang ada sekarang benar-benar telah gagal. Paus Benediktus XVI mencela dan mengecam sistem kapitalisme, serta kerakusan para pemilik bank-bank (banker) di Barat. 

Prinsip Kristiani Pengelolahan Danau Toba
Sikap iman Kristen dalam menyikapi pengelolahan danau toba sebagai manusia yang dipercayakan Allah untuk memimpin ciptaanNya
1.     Pengelolah rumah tangga alam
Tugas sebagai manusia terkhusus disekitar danau toba sebagai penata rumah bersama dalam pengelolaan ekonomi dengan menjauhi ketamakan dan kerakusan.
Panggilan untuk menjaga dan melestarikan alam juga harus semakin giat dilakukan. Allah telah mempercayakan alam untuk dipakai dan dikelolah. Alam mesti dipelihara dan keuntungan yang didapat dari alam sebagian dikembalikan sebagai deposit terhadap alam. Tetapi juga dipergunakan secara adil dengan semua orang.
2.     Sikap solider dengan alam
Sikap solider dengan alam merupakan sebuah implementasi ibadah yang sejati dihadapan Tuhan secara bertanggung jawab dalam hidup yang nyata. Menghargai alam berarti menghargai Sang Pencipta dan Sang Penebus. Misalnya, tidak membabat hutan sembarangan sebab membabat hutan dapat memusnahkan aneka ragam spesies dalam hutan, tidak menangkap ikan dengan menggunakan bahan peledak atau bahan pemusnah lainnya.
3.     Tuhan Yesus telah mengajar umat manusia berdoa, “…berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya…(Mat.6:11). Sang Mesias yang memulihkan kembali hakekat ciptaan yang telah rusak itu, mempraktekkan hidup yang sederhana dan selalu bekerja keras. Untuk itulah kita perlu mengelolah dan melestarikan lingkungan disekitaran danau toba dengan sikap kesederhaan untuk memikirkan generasi yang akan datang.
4.     Pelestarian Budaya sekitar danau toba
Kebudayaan adalah prestasi atau hasil cipta, rasa, dan karsa manusia dalam alam. Kearifan lokal dalam kebudayaan sebagai pelestarian budaya yang harus dilakukan dalam ucapan syukur kepada Allah, seperti cerita rakyat tentang Kisah lahirnya danau toba mengingatkan akan sebuah kesetiaan, kepatuhan pada orangtua. Jadi cerita rakyat tidak semata-mata untuk meniadakan ajaran iman kekristenan.


Akhirnya penulis memahami dan mengimani bahwa  “ Danau toba merupakan karya dan  anugerah Allah kepada orang batak untuk kesejahteraan lokal bahkan global dan kesejahteraan itu diberikan Allah selama bumi ini ada.


[1] sebuah istilah yang dipakai dalam kehidupan orang batak jika segala sesuatu masalah tidak bisa terselesaikan bahkan dendam bisa dibawa sampai mati.

No comments:

Post a Comment