DOA ITU SANGAT BESAR KUASANYA !
Doa adalah kekuatan kita sebagai orang percaya untuk
meraih keberhasilan. Menetapkan tujuan, membuat sasaran yang jelas, perencanaan
yang matang, strategi yang cerdik, sikap kerja yang bagus adalah hal yang
penting untuk kita meraih kesuksesan. Namun jangan pernah lupa itu belumlah cukup kalau kita Tuhan tidak hadir
dalam pekerjaan kita.
Doa bisa dikatakan kebutuhan hidup kita yang terbesar
bahkan hidup kita sepenuhnya adalah doa. Martin Luther mengatakan tentang doa
bahwa doa adalah nafas kehidupan. Jika manusia berhenti bernafas maka ia sudah
mati. Maka manusia yang berhenti berdoa adalah manusia yang sudah mati secara
rohani. Karena itulah Rasul Paulus mengatakan dalam 1 Tesalonika 5: 17
”Tetaplah Berdoa” yang berarti berdoa itu adalah terus menerus, tak
putus-putusnya berdoa. Bila dibanding dengan kemajuran teknologi masa kini, doa
juga tetap menjadi sarana yang tercanggih (gratis, mudah, dan tetap 24 jam) yang dianugerahkan Tuhan
kepada orang percaya untuk media komunikasi. Kita tidak akan dapat memperoleh
bandingan doa dan kuasa doa itu sendiri.
Dengan berdoa kita mengenal akan diri kita sendiri baik
itu kelemahan dan keterbatasan kita secara manusia di hadapan Allah. Di dalam
doa lah kita belajar untuk memahami setiap rencana Tuhan dalam hidup kita.
Firman menyebutkan bahwa bila ada seorang diantara kamu menderita, baiklah ia
berdoa. Berdoa menjadi solusi / jawaban atas penderitaan. Kembali di ayat 14
juga Firman mengatakan bahwa bila ada yang sakit, hendaknya ia memanggil
penatua jemaat supaya didoakan. Ketika sakit, doa menjadi solusi/ jawaban juga.
Setiap pergumulan kehidupan doa menjadi sejata ampuh untuk menyelesaikan itu
semua.
Dengan demikian komunitas orang percaya hidup dalam kuasa
doa sebab mereka saling mendoakan seperti yang disebutkan dalam ayat 16. dengan
tegas dikatakan bahwa doa orang benar bila dengan yakin didoakan sangat besar
kuasanya. Doa memiliki kuasa sebab Allah mendengar doa itu. Oleh karena setiap
orang tidak mampu membenarkan dirinya dan membuat doa itu berkuasa jika bukan Allah
yang berkenan.
Hal yang paling konkrit misalnya Elia yang manusia biasa
dan bersungguh-sungguh berdoa supaya hujan turun, ternyata doanya berkuasa
sebab Allah mendengar doa tersebut akhirnya hujan pun turun di bumi. Dampak doa
Elia pun dirasakan oleh seluruh makhluk di bumi sebab bumi menjadi mengeluarkan
buah / hasil.
Doa bukan untuk kepentingan pribadi tetapi untuk damai
sejahtera orang-orang percaya. Doa bukanlah untuk membuat kesejahteraan diri
sendiri, sebab orang yang hidup dalam doa adalah orang yang mengasihi Allah dan
itu nyata di dalam kehidupannya. Dia menjadi berkar atas hidup doanya kepada
Allah. Ketika setiap orang berdoa selalu mengatakan amen (pasti / jaminan),
tetapi ternyata di dalam kehidupannya menunjukkan keragu-raguan akhirnya menghasilkan
kekecewaan mendalam. Padahal sesungguhnya doa itu adalah nafas kita dan doa itu
adalah hidup kita.
Bila demikian, bagaimana dengan orang-orang yang tidak
memberikan dirinya untuk berdoa kepada Tuhan? Komunitas orang percaya menurut
Firman memiliki posisi yang sangat penting juga yaitu mendoakan mereka supaya
mereka hidup dengan anugerah Allah. Tentu
kita mengenal tokoh Rasul Batak yaitu Missionaris Pdt. Dr. I.L. Nommensen,
beliau adalah orang yang turut serta menghabiskan hidupnya untuk berdoa bagi
orang batak. Dia memberikan hidupnya
dalam pemberitaan Injil di Tanah Batak, baik sehat, sakit, hidup, dan mati,
untuk memberitakan Injil di Tanah Batak. Sejak awal orang Batak tidak menyambut
Nommensen dengan baik, tetapi Kuasa Doa orang Percaya sangat besar kuasanya,
dan itu Firman Allah yang mengatakan langsung kepada kita. Lonceng Gereja bunyi
di Tanah Batak sebagai awal terdengarnya Injil di Tanah Batak, pendidikan dan
kesehatan pun dikenal dan semakin maju di Tanah Batak termasuk bidang pertanian
khususnya.
Ketika Nommensen dikejar hendak dibunuh (penderitaan)
oleh orang batak, dia berdoa kepada Tuhan. Proses kehidupan yang luar biasa
sesungguhnya sudah terjadi di Tanah Batak dan kita generasi muda adalah juga
hasil dari Injil yang sudah bertumbuh di Tanah Batak. Oleh karena itu,
mungkinkah kita seperti Nommensen dalam hidup kita? Itu pasti. Firman telah
membuktikan dan memberikan petunjuk bagi kita pemuda-pemudi HKBP yaitu senjata
yamg sangat ampuh dalam hidup kita. Jadikanlah hidup kita menjadi bagian dari
doa kita kepada Tuhan, termasuk juga mendoakan yang ada di sekeliling kita.
Amen
No comments:
Post a Comment