Tuesday, 31 January 2017

DOA ITU SANGAT BESAR KUASANYA ! Yakobus 5: 13-18



DOA ITU SANGAT BESAR KUASANYA !

Doa adalah kekuatan kita sebagai orang percaya untuk meraih keberhasilan. Menetapkan tujuan, membuat sasaran yang jelas, perencanaan yang matang, strategi yang cerdik, sikap kerja yang bagus adalah hal yang penting untuk kita meraih kesuksesan. Namun jangan pernah lupa itu belumlah cukup kalau kita Tuhan tidak hadir dalam pekerjaan kita.
Doa bisa dikatakan kebutuhan hidup kita yang terbesar bahkan hidup kita sepenuhnya adalah doa. Martin Luther mengatakan tentang doa bahwa doa adalah nafas kehidupan. Jika manusia berhenti bernafas maka ia sudah mati. Maka manusia yang berhenti berdoa adalah manusia yang sudah mati secara rohani. Karena itulah Rasul Paulus mengatakan dalam 1 Tesalonika 5: 17 ”Tetaplah Berdoa” yang berarti berdoa itu adalah terus menerus, tak putus-putusnya berdoa. Bila dibanding dengan kemajuran teknologi masa kini, doa juga tetap menjadi sarana yang tercanggih (gratis, mudah,  dan tetap 24 jam) yang dianugerahkan Tuhan kepada orang percaya untuk media komunikasi. Kita tidak akan dapat memperoleh bandingan doa dan kuasa doa itu sendiri.
 Dengan berdoa kita mengenal akan diri kita sendiri baik itu kelemahan dan keterbatasan kita secara manusia di hadapan Allah. Di dalam doa lah kita belajar untuk memahami setiap rencana Tuhan dalam hidup kita. Firman menyebutkan bahwa bila ada seorang diantara kamu menderita, baiklah ia berdoa. Berdoa menjadi solusi / jawaban atas penderitaan. Kembali di ayat 14 juga Firman mengatakan bahwa bila ada yang sakit, hendaknya ia memanggil penatua jemaat supaya didoakan. Ketika sakit, doa menjadi solusi/ jawaban juga. Setiap pergumulan kehidupan doa menjadi sejata ampuh untuk menyelesaikan itu semua.
Dengan demikian komunitas orang percaya hidup dalam kuasa doa sebab mereka saling mendoakan seperti yang disebutkan dalam ayat 16. dengan tegas dikatakan bahwa doa orang benar bila dengan yakin didoakan sangat besar kuasanya. Doa memiliki kuasa sebab Allah mendengar doa itu. Oleh karena setiap orang tidak mampu membenarkan dirinya dan membuat doa itu berkuasa jika bukan Allah yang berkenan.
Hal yang paling konkrit misalnya Elia yang manusia biasa dan bersungguh-sungguh berdoa supaya hujan turun, ternyata doanya berkuasa sebab Allah mendengar doa tersebut akhirnya hujan pun turun di bumi. Dampak doa Elia pun dirasakan oleh seluruh makhluk di bumi sebab bumi menjadi mengeluarkan buah / hasil.
Doa bukan untuk kepentingan pribadi tetapi untuk damai sejahtera orang-orang percaya. Doa bukanlah untuk membuat kesejahteraan diri sendiri, sebab orang yang hidup dalam doa adalah orang yang mengasihi Allah dan itu nyata di dalam kehidupannya. Dia menjadi berkar atas hidup doanya kepada Allah. Ketika setiap orang berdoa selalu mengatakan amen (pasti / jaminan), tetapi ternyata di dalam kehidupannya menunjukkan keragu-raguan akhirnya menghasilkan kekecewaan mendalam. Padahal sesungguhnya doa itu adalah nafas kita dan doa itu adalah hidup kita.
Bila demikian, bagaimana dengan orang-orang yang tidak memberikan dirinya untuk berdoa kepada Tuhan? Komunitas orang percaya menurut Firman memiliki posisi yang sangat penting juga yaitu mendoakan mereka supaya mereka hidup dengan anugerah Allah. Tentu kita mengenal tokoh Rasul Batak yaitu Missionaris Pdt. Dr. I.L. Nommensen, beliau adalah orang yang turut serta menghabiskan hidupnya untuk berdoa bagi orang  batak. Dia memberikan hidupnya dalam pemberitaan Injil di Tanah Batak, baik sehat, sakit, hidup, dan mati, untuk memberitakan Injil di Tanah Batak. Sejak awal orang Batak tidak menyambut Nommensen dengan baik, tetapi Kuasa Doa orang Percaya sangat besar kuasanya, dan itu Firman Allah yang mengatakan langsung kepada kita. Lonceng Gereja bunyi di Tanah Batak sebagai awal terdengarnya Injil di Tanah Batak, pendidikan dan kesehatan pun dikenal dan semakin maju di Tanah Batak termasuk bidang pertanian khususnya.
Ketika Nommensen dikejar hendak dibunuh (penderitaan) oleh orang batak, dia berdoa kepada Tuhan. Proses kehidupan yang luar biasa sesungguhnya sudah terjadi di Tanah Batak dan kita generasi muda adalah juga hasil dari Injil yang sudah bertumbuh di Tanah Batak. Oleh karena itu, mungkinkah kita seperti Nommensen dalam hidup kita? Itu pasti. Firman telah membuktikan dan memberikan petunjuk bagi kita pemuda-pemudi HKBP yaitu senjata yamg sangat ampuh dalam hidup kita. Jadikanlah hidup kita menjadi bagian dari doa kita kepada Tuhan, termasuk juga mendoakan yang ada di sekeliling kita. Amen

No comments:

Post a Comment