Tuesday, 31 January 2017

RESPON PANGGILAN ALLAH



Respon panggilan terhadap panggilan Allah
Pengantar
Musa adalah salah satu pemimpin yang Allah tetapkan untuk membawa keselamatan dari Allah bagi bangsa Israel pilihanNya. Ingatkah kita, Musa dibesarkan dan didik oleh Kerajaan Mesir, yang pada masa kecilnya Musa (yang artinga diambil dari air) oleh Putri Firaun. Namun ada masa sukar ketika itu, Musa membunuh salah satu pegawai Firaun oleh karena ia melihat penindasan yang dilakukan terhadap orang Ibrani itu, hingga ia melarikan diri kerumah mertuanya dan disitulah Ia bertemu dengan Tuhan Allah.
Isi
Kader muda yang dikasihi dalam Yesus Kristus, Kita mengamati proses pemanggilan Tuhan untuk memanggil hambaNya Musa untuk mau menjadi pemimpin bagi Bangsa Israel untuk memasuki tanah perjanjian Allah. Sikap menolak kerap kali keluar dari ucapan Musa hingga 4 kali dan Allah selalu memberikan penguatan kepada Musa. ( Penolakan I 3:11, Jawaban 3:12; Penolakan II (3:13), Jawaban 3:14-22); Penolakan III 4:1, Jawaban Kel 4:2-9; Penolakan IV 4:10, Jawaban  4:12).
Allah begitu sabar untuk menanti kebebasan Musa dalam menjawab. Allah tidak membuat Musa bak robot untuk memenuhi perintah Allah. Alasan Musa menolak pemanggilan Allah:
1.     Musa rendah diri ( minder)
Adalah hal yang masuk akal bila Musa menyatakan ketidakmampuannya, apalagi secara biologis, fisiknya kurang mendukung; usianya sudah 80 tahun tatkala Tuhan memanggil sehingga dia merasa sudah tua dan rapuh dan berdaya. Pernyataan yang disampaikan Musa merupakan satu ungkapan yang logis dari sudut pandang manusia. Namun Tuhan menjawab "Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau:..." (ayat 12). Ini menunjukkan bahwa Tuhan memberikan jaminan penyerataan kepada Musa dan akan berkarya melalui hidup Musa. Bukankah kita sering berkata seperti Musa? Berbagai dalih dan alasan kita kemukakan untuk menolak panggilan Tuhan dalam hidup kita karena merasa tidak mampu, tidak punya bakat, sok sibuk dan sebagainya. Adalah manusiawi bagi Musa menjadi gentar karena dari seorang gembala domba dipanggil untuk menjadi pemimpin suatu bangsa yang besar. Itu tidak mudah!
2.     Musa memperkirakan bahwa bangsa Israel akan menanyakan nama Allah yang mengutusnya. Ini mungkin terjadi karena semua allah-allah asing mempunyai nama seperti Baal, Dagon, Asyera, dsb
3.     Tuhan sudah berjanji akan menyertai (Kel 3:12); Tuhan juga mengatakan bahwa Israel akan mendengar (Kel 3:18); tetapi Musa tetap takut. Dalam Kel 2:11-14 ia pernah gagal, dan sekarang Musa takut ia akan gagal lagi. Memang ‘takut gagal’ menyebabkan banyak pelayanan terhalang! Misalnya: tidak memberitakan Injil karena takut gagal / ditolak.
4.     Kel 4:10 - “Lalu kata Musa kepada TUHAN: ‘Ah Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulupun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hambaMupun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah’”.
Kel 6:11b - “bagaimanakah mungkin Firaun akan mendengarkan aku, aku seorang yang tidak petah lidahnya!”.
Kis 7:22 - “Dan Musa dididik dalam segala hikmat orang Mesir, dan ia berkuasa dalam perkataan dan perbuatannya”.
5.     Musa berkata: ‘Ah Tuhan, utuslah kiranya siapa saja yang patut Kau utus’.
Kelihatannya Musa tidak peduli siapa orang yang akan diutus oleh Allah; pokoknya bukan dia! Ini sikap dari banyak orang kristen dalam rapat! Kalau ada suatu tugas yang harus dilakukan, maka kita menyetujui siapapun yang diusulkan untuk menangani tugas itu, pokoknya bukan kita! Ini sikap yang salah! Saudara harus memikirkan orang yang tepat untuk pelayanan itu, dan kalau orang yang tepat itu adalah diri saudara, maka saudara juga harus mau menerima tugas ./ pelayanan itu

Kader muda sekalian dalam pemahaman teks ini, Jangan menolak panggilan Tuhan sekalipun itu tidak menyenangkan saudara! Apapun alasan saudara, sekalipun itu mungkin bisa membatalkan panggilan Allah, tetapi itu tidak akan menggoyahkan panggilan Allah! Allah memberikan garansi/ asuransi/ jaminan akan keselamatan bagi siapa yang merespon panggilanNya dalam kehidupan. 
Allah mempersiapkan tanah perjanjian itu kepada bangsa itu, walau sering bangsa itu mengecewakan Allah, Bangsa itu selalu mengeluh dan tidak pernah bersyukur dalam proses pelepasan terhadap bangsa itu. Namun dengan sabar Allah menutun perjalanan umat itu. Bangsa Israel itu mendapatkan tantangan mulai dari cuaca panas atau dingin, haus dan lapar, atu banyak tantangan yang mereka hadapi.
Begitu juga dengan  kita dalam menjalankan roda organisasi kita di GMKI, terkadang kita  tidak setia terhadap tugas dan tanggungjawab kita dalam pergerakan kita.  Atau bahkan kita tidak sadar kita dipanggil Allah untuk menghadirkan Syalom Allah. Allah memakai kaum intelektual, kita Mahasiswa untuk memberikan jawaban Allah disekitar kita.


No comments:

Post a Comment