Tuesday, 31 January 2017

“HIDUP DI DALAM IMAN KEPADA YESUS KRISTUS”

“HIDUP DI DALAM IMAN KEPADA YESUS KRISTUS”
   Ibrani 12:1-4

Bagaimanakah kehidupan atau apakah hal-hal yang berkaitan dengan seorang “Atlet”? Tentunya ada subjek (Atlet) yang mengikuti suatu pertandingan olahraga, kemudian adanya persiapan diri melalui latihan sebelum bertanding, juga berkaitan dengan hasil yaitu ada yang menang dan ada yang kalah. Namun tidak hanya itu saja, kita juga dapat melihat persamaan dan perbedaannya; Adakah persamaan antara orang yang bertanding renang dengan bulutangkis? Keduanya jelas berbeda. Perenang bertanding di dalam air, mana ada orang bertanding bulutangkis di dalam air. Adakah persamaan antara pemain sepakbola dengan catur? Juga berbeda. Pemain sepakbola menyenggol dan menendang, mana ada orang bertanding catur sambil menyenggol dan menendang. Para atlet itu memang berbeda tetapi memiliki persamaan yaitu bahwa semua atlet melakukannya dengan penuh kesungguhan untuk meraih kemenangan. Semua pemain melakukan pertandingan secara sungguh-sungguh dan bersemangat, bukan setengah hati tetapi sepenuh hati, bukan sambil ini dan itu tetapi penuh konsentrasi, bukan asal-asalan melainkan sekuat tenaga, itulah hakikat sebuah pertandingan.
Hidup ibarat sebuah pertandingan. Pertandingan antara umat manusia melawan segala godaan-godaan yang dapat mengecoh iman percayanya. Kepercayaan atau keyakinan didefinisikan sebagai persetujuan pikiran dengan kebenaran dari sebuah proposisi (pernyataan). Secara rohani artinya menerima dengan terang-terangan rencana keselamatan Allah melalui kehidupan dan pendamaian oleh Yesus Kristus. Kepercayaan ini tidak datang melalui cara kerja intelegtual, tetapi adalah hasil dari iman yang memampukan kita memperoleh apa yang akal budi sendiri tidak dapat memperolehnya melalui proses intelegtual yang biasa. Anugerah yang menyelamatkan yang dengannya kita menerima dan bersandar kepada Kristus saja untuk keselamatan kita. Seperti seorang anak mempercayai orangtuanya yang tanpa keraguan apa pun, demikianlah kita bergantung pada Bapa kita. Dia tidak akan menolak siapapun yang datang kepadaNya dengan semangat dan hasrat yang tulus untuk meninggalkan dosa. Pada mulanya mungkin iman kita lemah, seperti orang buta yang disembuhkan Yesus: “ Aku percaya. Tolonglah Aku yang tidak percaya ini!” (Mrk. 9:24), dan Dia akan menguatkan sampai kita dapat menyadari apa arti “hidup oleh iman” (Gal. 3:11).
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibr. 11:1). Kita diperintahkan untuk beriman kepada Allah dan kepada Kristus, namun iman itu sendiri merupakan karunia dan karya Allah di dalam diri kita melalui Roh Kudus. Melalui iman kita memperoleh pengampunan dosa, pembenaran, keselamatan, pengudusan, pengangkatan menjadi anak dan dapat menghampiri Allah. Pengaruh iman di dalam kita adalah menimbulkan harapan, damai sejahtera, kepercayaan diri, keberaniaan dalam memberitakan kabar baik dan bersaksi dan sebagaimana Kristus bernilai bagi orang-orang yang beriman yang tinggal di hatinya. Mereka hidup, berdiri, berjalan, bekerja dengan kasih, menaklukkan dunia dan menolak si Iblis. Untuk itu, ketika kita ingin selamat teguhkanlah iman percayamu. Kalahkanlah godaan-godaan si iblis yang meliputi kenakalan remaja, seks bebas, narkoba, dan masih banyak lagi yang mungkin pada awalnya adalah hal yang menyenangkan namun akan berakhir pada penyesalan dan penderitaan. Saat ini Allah ingin melihat siapakah yang menjadi para pemenang? Para pemenang yang akan berhak mendapatkan hadiah. Jadilah orang yang beriman kepada Yesus Kristus dan nyatalah iman kita kepadaNya melalui hidup kita. AMIN

No comments:

Post a Comment