“HIDUP
DI DALAM IMAN KEPADA YESUS KRISTUS”
Ibrani
12:1-4
Bagaimanakah
kehidupan atau apakah hal-hal yang berkaitan dengan seorang “Atlet”? Tentunya
ada subjek (Atlet) yang mengikuti suatu pertandingan olahraga, kemudian adanya
persiapan diri melalui latihan sebelum bertanding, juga berkaitan dengan hasil
yaitu ada yang menang dan ada yang kalah. Namun tidak hanya itu saja, kita juga
dapat melihat persamaan dan perbedaannya; Adakah persamaan antara orang yang
bertanding renang dengan bulutangkis? Keduanya jelas berbeda. Perenang
bertanding di dalam air, mana ada orang bertanding bulutangkis di dalam air.
Adakah persamaan antara pemain sepakbola dengan catur? Juga berbeda. Pemain
sepakbola menyenggol dan menendang, mana ada orang bertanding catur sambil
menyenggol dan menendang. Para atlet itu memang berbeda tetapi memiliki
persamaan yaitu bahwa semua atlet melakukannya dengan penuh kesungguhan untuk
meraih kemenangan. Semua pemain melakukan pertandingan secara sungguh-sungguh
dan bersemangat, bukan setengah hati tetapi sepenuh hati, bukan sambil ini dan
itu tetapi penuh konsentrasi, bukan asal-asalan melainkan sekuat tenaga, itulah
hakikat sebuah pertandingan.
Hidup ibarat
sebuah pertandingan. Pertandingan antara umat manusia melawan segala
godaan-godaan yang dapat mengecoh iman percayanya. Kepercayaan atau keyakinan
didefinisikan sebagai persetujuan pikiran dengan kebenaran dari sebuah
proposisi (pernyataan). Secara rohani artinya menerima dengan terang-terangan
rencana keselamatan Allah melalui kehidupan dan pendamaian oleh Yesus Kristus.
Kepercayaan ini tidak datang melalui cara kerja intelegtual, tetapi adalah
hasil dari iman yang memampukan kita memperoleh apa yang akal budi sendiri
tidak dapat memperolehnya melalui proses intelegtual yang biasa. Anugerah yang
menyelamatkan yang dengannya kita menerima dan bersandar kepada Kristus saja
untuk keselamatan kita. Seperti seorang anak mempercayai orangtuanya yang tanpa
keraguan apa pun, demikianlah kita bergantung pada Bapa kita. Dia tidak akan
menolak siapapun yang datang kepadaNya dengan semangat dan hasrat yang tulus
untuk meninggalkan dosa. Pada mulanya mungkin iman kita lemah, seperti orang
buta yang disembuhkan Yesus: “ Aku percaya. Tolonglah Aku yang tidak percaya
ini!” (Mrk. 9:24), dan Dia akan menguatkan sampai kita dapat menyadari apa arti
“hidup oleh iman” (Gal. 3:11).
Iman adalah
dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang
tidak kita lihat (Ibr. 11:1). Kita diperintahkan untuk beriman kepada Allah dan
kepada Kristus, namun iman itu sendiri merupakan karunia dan karya Allah di
dalam diri kita melalui Roh Kudus. Melalui iman kita memperoleh pengampunan
dosa, pembenaran, keselamatan, pengudusan, pengangkatan menjadi anak dan dapat
menghampiri Allah. Pengaruh iman di dalam kita adalah menimbulkan harapan,
damai sejahtera, kepercayaan diri, keberaniaan dalam memberitakan kabar baik
dan bersaksi dan sebagaimana Kristus bernilai bagi orang-orang yang beriman
yang tinggal di hatinya. Mereka hidup, berdiri, berjalan, bekerja dengan kasih,
menaklukkan dunia dan menolak si Iblis. Untuk itu, ketika kita ingin selamat
teguhkanlah iman percayamu. Kalahkanlah godaan-godaan si iblis yang meliputi
kenakalan remaja, seks bebas, narkoba, dan masih banyak lagi yang mungkin pada
awalnya adalah hal yang menyenangkan namun akan berakhir pada penyesalan dan
penderitaan. Saat ini Allah ingin melihat siapakah yang menjadi para pemenang?
Para pemenang yang akan berhak mendapatkan hadiah. Jadilah orang yang beriman
kepada Yesus Kristus dan nyatalah iman kita kepadaNya melalui hidup kita. AMIN
No comments:
Post a Comment