Injil Matius
A. Konfrontasi Antara Yesus
dengan Pemimpin Yahudi Mengenai Hukum Taurat
Setiap aksi yang dilakukan oleh individu selalu saja
ada pro-kontra terhadap tindakan tersebut, begitu juga dengan apa yang dialami
Yesus dalam pelayanan-Nya, ada yang pro terhadap Yesus dan ada juga yang
kontra. Seperti dalam Injil Matius yang menceritakan tentang kehidupan Yesus,
ada juga tertulis situasi dan kondisi dimana Yesus sedang berkonfrontasi
terhadap individu maupun kelompok yang kontra atau yang tidak suka dengan aksi
Yesus seperti para ahli Taurat, orang Farisi dan para Imam.
1.
Matius 9:3-6
Pada saat itu Yesus berada di
kota-Nya, Nazareth dan di sana dihadapkanlah pada Yesus seorang yang lumpuh dan
karena iman orang lumpuh tersebut disembuhkan. Hal itu terjadi di hadapan para
ahli Taurat. Ahli Taurat tersebut menghujat Yesus dalam hatinya, namun Yesus
mengetahui hal tersebut dan berkata kepada para ahli Taurat dan menunjukkan
kuasa-Nya sebagai Anak Allah (Mrk 2:1-12; Luk 5:17-26).
2.
Matius
9:9-13
Yesus bertemu dengan Matius, seorang pemungut cukai
dan Yesus berkata bahwa Dia akan makan di rumahnya. Pada jamuan makan tersebut,
Yesus duduk bersama orang-orang berdosa dan hal itu merupakan najis bagi orang
Farisi. Orang Farisi mengomentari hal tersebut namun Yesus menjawab perkataan
mereka (Mrk 2:13-17 ; Luk 5:27-32).
3.
Matius
12: 1-8
Orang Farisi melihat bahwa murid-murid Yesus memetik
bulir gandum pada hari Sabat. Sementara menurut hukum Taurat yang mereka pahami
bahwa pada hari Sabat adalah najis melakukan hal tersebut. Kemudian orang
Farisi itu mengatakan kepada Yesus hal tersebut, kemudian dengan kuasa Allah
Yesus menjelaskan kebenaran Allah Bapa-Nya (Mrk 2:23; Luk 6:1-5).
4.
Matius
12: 9-15a
Pada hari Sabat Yesus mengajar di rumah ibadat, namun
pada saat itu Yesus menyembuhkan seorang yang lumpuh tangannya. Melihat hal itu
orang Farisi menanyakan apa hal itu dapat dilakukan di hari Sabat dengan maksud
untuk menjebak Yesus di depan orang banyak. Kemudian Yesus kembali menanyakan
kepada mereka “jika dombamu terjatuh ke dalam lobang pada hari Sabat, tidakkah
engkau akan mengeluarkannya dari lobang? apakah domba lebih berharga daripada
seorang manusia?”. Dengan pertanyaan yang disampaikan Yesus itu, mereka
kehabisan kata untuk merusak nama baik Yesus sebagai Anak Allah (Mrk 3:1-6; Luk
6:6-11).
5.
Matius
12:22-37
Yesus menyembuhkan seseorang yang kerasukan setan,
namun orang Farisi memfitnah bahwa Yesus mengusir setan itu dengan kuasa
Beelzebul. Mendengar hal itu Yesus menjawab perkataan orang Farisi tersebut dan
mengatakan bahwa kuasa Roh Allah yang ada pada Yesus dan tidaklah masuk akal
bila Iblis mengusir dirinya sendiri, Iblis (Mrk 3:20-30 ; Luk 11:14-23,
6:43-45).
6.
Matius
15:1-20
Orang Farisi dan ahli Taurat dating kehadapan Yesus
dan mencoba menjebak dengan mengatakan bahwa murid-muridNya tidak mengikuti
adat-istiadat nenek moyang mereka, yaitu tidak membasuh tangan sebelum makan.
Namun Yesus berkata kepada orang Farisi dan ahli Taurat “mengapa kamu melanggar
perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu?”. Kemudian Yesus mengajari
mereka yang ada di situ bersamaNya mengenai hal tersebut (Mrk 7:1-23).
7.
Matius
16:1-4
Dengan maksud mencobai Yesus, orang-orang Farisi dan
Saduki datang kepada Yesus dan meminta tanda dari sorga kepada mereka. Namun
Yesus mengetahui maksud dan tujuan mereka, sehingga Yesus tidak memberikan
tanda selain tanda Yunus dan Yesus membuat sebuah perumpamaan yang menyampaikan
bahwa mereka adalah orang munafik (Mrk 8:11-13).
8.
Matius
19:1-9
Yesus mengajar dan menyembuhkan banyak orang di
seberang sungai Yordan. Tetapi orang Farisi hadir dan mencobai Yesus dengan
menyampaikan pertanyaan. Namun dengan kuasa Allah, Yesus menjawab pertanyaan
orang Farisi tersebut dan menjelaskannya kepada orang banyak (Mrk 10:1-12).
9.
Matius
21:12-16
Ketika Yesus kembali ke Bait Allah di Yerusalem, Yesus
melihat banyak orang yang berjual beli di halaman Bait Bapa-Nya. Seketika itu
Yesus marah dan merusak jualan mereka, dan tidak lama setelah itu Yesus
menyembuhkan orang-orang buta dan timpang yang datang kepadaNya. Hal tersebut
disaksikan oleh imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, kemudian Yesus berdebat
dengan mereka (Mrk 11:15-19 ; Luk 19:45-48 ; Yoh 2:13-16).
10.
Matius
21:23-27
Ketika Yesus mengajar di Bait Allah imam-imam kepala
serta tua-tua bangsa Yahudi datang menghampiriNya. Kemudian mereka bertanya
jawab dengan Yesus. Dan dengan iman Yesus dapat menjawab para imam-imam dan
tua-tua tersebut (Mrk 11:27-33 ; Luk 20:1-8).
11.
Matius
22:15-22
Orang-orang Farisi bersama dengan orang Herodian
datang menjumpai Yesus dengan tujuan untuk menjebak Yesus dihadapan orang
banyak. Namun Yesus menjawab dan menjelaskan kepada mereka kebenaran Allah (Mrk
12:13-17 ; Luk 20:20-26).
12.
Matius
22:23-40
Orang-orang
Saduki datang menjumpai Yesus, dan menanyai Yesus mengenai kebangkitan
karena bagi mereka tidak ada kebangkitan. Tetapi Yesus menjawab orang-orang
munafik tersebut dengan kebenaran. Mendengar kejadian itu orang-orang Farisi
berkumpul dan mendebatkan mengapa orang Saduki bungkam oleh Yesus. Setelah itu
seorang ahli Taurat bertanya kepada Yesus untuk mencobai tetapi itu tetap tidak
berhasil dan Yesus menjelaskan kepada mereka mengenai hukum yang terutama (Mrk
12:18-27, 12:28-34 ; Luk 20:27-40, 10:25-28).
13.
Matius
26:57-68
Pada waktu itu Yesus ditangkap karena pengkhianatan
Yudas Iskariot muridNya sendiri, dan dihadapan Imam Besar, para ahli Taurat dan
para tua-tua Yesus diperhadapkan dan diadili tanpa ada kesalahan. Mereka semua
berusaha mencari kesalahan Yesus dan berusaha menjebak Yesus untuk dihukum
mati. Kemudian Imam Besar bertanya kepada Yesus “Demi Allah yang hidup,
katakanlah apakah engkau Mesias, Anak Allah atau tidak?”. Lalu Yesus
menjawab "Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu,
mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang
Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit". Mendengar perkataan Yesus tersebut, mereka berpikir
bahwa kebenaran yang disampaikan Yesus adalah suatu hujatan bagi Allah dan
mengatakan agar Yesus dihukum mati (Mrk 14:53-65 ; Luk 22:54-55, 63-71 ; Yoh
18:12-14, 19-24).
Atas dasar kuasa Allah dan Iman yang
teguh Yesus dapat membuat banyak orang menjadi percaya kepada Bapa-Nya yang di
Sorga, walaupun banyak rintangan yang dihadapi Yesus dan murid-muridNya namun
itu semua dapat mereka lewati dan bahkan dalam kesesakan dan cobaan dari
orang-orang yang tidak percaya Yesus masih mampu mengajari orang banyak dan
menjelaskan kebenaran Allah yang nyata hingga pada kematian-Nya.
No comments:
Post a Comment