Thursday, 30 March 2017

Roh Allah Diam di Dalam Aku (Roma 8:6-11)



LULUHON AHU ALE JAHOWA (Psalmen 43:1a)
Roh Allah Diam di Dalam Aku

Ev. Rom 8:6-11
Ep. Hesekiel 37:1-14

Manusia memiliki kelebihan dari ciptaan lainnya, yaitu Roh. Allah menghembuskan nafasNya (Roh Allah), lalu manusia itu hidup (Kejadian 2:7).  Roh Allah itu membuat manusia itu hidup dinamis. Adam dan Hawa menikmati kehidupan begitu indah, bahagia, dan kudus. Mereka menikmati hidup tanpa kurang suatu apapun.
Dalam teks ini, Paulus memerintahkan orang Kristen supaya “Berjalan dalam Roh” artinya bukan berjalan dengan keinginan daging. Kewajiban orang Kristen sebagai orang percaya agar berjalan dalam hidup baru. Jika kita hidup oleh Roh, maka kita harus mengikut Roh, karena Yesus telah memerdekakan umatNya (kita) dari hukum dosa dan hukum maut. Ketika hukum disalahgunakan, maka hal itulah yang akan mebawa kematian. Hukum Taurat adalah baik, namun karena manusia lemah dan penuh dosa kedagingannya, Taurat menjadi “tidak memiliki kekuatan” sehingga Taurat tidak mampu dipenuhi manusia. Hukum kembali dinyatakan Allah didalam Roh melalui Yesus yang memiliki tubuh seperti manusia, maka Yesus telah menjadi satu dengan manusia supaya manusia tidak lagi jatuh kepada dosa didalam daging. Dimana Yesus telah menjadi suatu persembahan “karena dosa”, Yesus datang untuk mati, Dia yang tidak berdosa (tidak bercacat) tetapi menjadi suatu persembahan karena dosa. Dalam kata lain, tujuan Allah mengutus Yesus adalah untuk mewujudkan atau menyempurnakan Hukum Taurat. Tindakan penyelamatan Allah melalui Yesus adalah untuk menjaga Hukum Taurat, yang membedakan adalah bahwa yang mengalahkan dosa dan kelemahan daging manusia adalah “Roh” yaitu melalui Yesus. Sehingga Hukum Roh menjadi bagian dari persyaratan hukum yang harus dilakukan oleh orang-orang yang berjalan didalam/dipimpin oleh Roh

Catatan;
1.     Perbedaan Keinginan daging vs keinginan roh
 Keinginan daging adalah
a.                Maut
b.               Perseteruan terhadap Allah
c.                Tidak takluk kepada hukum Allah/ tidak taat

 Keinginan roh adalah
a.               Hidup dan damai sejahtera
b.               Roh adalah kehidupan dalam kebenaran
c.                Roh Kristus menghidupkan tubuh yang fana

Keinginan daging sebagai manusia yang keberadaannya melekat dengan dosa turunan (manusia lama). Keinginan daging diidentifikasi yang mendukakan hati Tuhan. Keinginan daging selalu berpusat pada diri sendiri, egoistis, memuja diri sendiri dan tidak taat kepada terang suara hati. Barangsiapa hidup di dunia dengan mengagungkan diri tidak mungkin berkenan bagi Allah. Daging itulah sarang dari pemberontakan terhadap Allah. Keinginan daging itu sesungguhnya dosa (10). Itu sebabnya, keinginan daging bertentangan dengan Allah.

Ketaatan Yehezkiel menghasilkan nafas kehidupan bagi tulang-tulang kering yang menghasilkan jejak kaki tentara yang sangat besar. Ketaatannya juga membuat tunduk dan menyerah pada tuntutan RohNya sehingga menghasilkan pengalaman rohani, Ia justru dipakai secara luar biasa menghasilkan kebangunan rohani tulang kering dari bangsa Israel, sehingga menghasilkan buah.

Kehadiran Yesus telah menggenapi persyaratan Perjanjian Lama dan melalui iman didalam Dia orang-orang percaya dibenarkan secara cuma-cuma. Paulus memisahkan antara “hidup menurut daging” dan “hidup menurut Roh”.

2.     Kelahiran baru, menghasilkan buah yang baik.
Hidup baru itu tumbuh karena adanya hubungan yang baru dengan Allah.  Ada produksi kehidupan diluar dari kehidupan daging, melainkan buah Roh yang menghasilkan kehidupan yang baik dan dikehendaki Allah. Perkenanaan Allah agar bisa menghasilkan buah perubahan status dari manusia lama berubah menjadi anak-anak Allah.
3.     Persembahan tubuh kepada Allah adalah ibadah sejati yang menghasilkan pengenalan kehendak Allah.
Orang yang sudah percaya kepada Kristus, hidup dengan dengan Allah, dan Roh Allah membebaskan dia dari kekuasaan dosa dan kematian. Pengenalan terhadap kehendak Allah dilihat dari jalan kehidupan melakukan kebenaranNya.

4.     Roh Allah yang aktif mengendalikan hidup orang percaya
Keberadaan hidup orang percaya perlu secara terus menerus memelihara keberadaan Roh Kudus Allah diam di dalam hidup dan memempin hingga kematian tubuh dan kebangkitan kelak. Kita yang telah menerima Roh Allah, roh Kudus akan lebih mengenal kehendak Allah, sehingga kita bukan menjadi budak dunia melainkan hidup dengan bebas dari kungkungan dunia. Orang yang dipimpin oleh Roh Allah, maka segala yang dialami akan disyukuri. Orang-orang yang hidup di dalam Roh Allah, maka ia dimampukan menikmati kebahagiaan dalam hidup ini.(Pdt.Anry Krismanto Nababan,M.Pd.


No comments:

Post a Comment