LULUHON
AHU ALE JAHOWA (Psalmen 43:1a)
Roh Allah Diam di Dalam
Aku
Ev. Rom 8:6-11
Ep. Hesekiel 37:1-14
Manusia memiliki kelebihan dari ciptaan lainnya,
yaitu Roh. Allah menghembuskan nafasNya (Roh Allah), lalu manusia itu hidup
(Kejadian 2:7). Roh Allah itu membuat manusia itu hidup dinamis. Adam dan
Hawa menikmati kehidupan begitu indah, bahagia, dan kudus. Mereka menikmati hidup tanpa
kurang suatu apapun.
Dalam teks ini, Paulus memerintahkan orang Kristen
supaya “Berjalan dalam Roh” artinya bukan berjalan dengan keinginan daging.
Kewajiban orang Kristen sebagai orang percaya agar berjalan dalam hidup baru.
Jika kita hidup oleh Roh, maka kita harus mengikut Roh, karena Yesus telah
memerdekakan umatNya (kita) dari hukum dosa dan hukum maut. Ketika hukum
disalahgunakan, maka hal itulah yang akan mebawa kematian. Hukum Taurat adalah
baik, namun karena manusia lemah dan penuh dosa kedagingannya, Taurat menjadi
“tidak memiliki kekuatan” sehingga Taurat tidak mampu dipenuhi manusia. Hukum
kembali dinyatakan Allah didalam Roh melalui Yesus yang memiliki tubuh seperti
manusia, maka Yesus telah menjadi satu dengan manusia supaya manusia tidak lagi
jatuh kepada dosa didalam daging. Dimana Yesus telah menjadi suatu persembahan
“karena dosa”, Yesus datang untuk mati, Dia yang tidak berdosa (tidak bercacat)
tetapi menjadi suatu persembahan karena dosa. Dalam kata lain, tujuan Allah
mengutus Yesus adalah untuk mewujudkan atau menyempurnakan Hukum Taurat.
Tindakan penyelamatan Allah melalui Yesus adalah untuk menjaga Hukum Taurat,
yang membedakan adalah bahwa yang mengalahkan dosa dan kelemahan daging manusia
adalah “Roh” yaitu melalui Yesus. Sehingga Hukum Roh menjadi bagian dari
persyaratan hukum yang harus dilakukan oleh orang-orang yang berjalan
didalam/dipimpin oleh Roh
Catatan;
1.
Perbedaan Keinginan daging vs keinginan
roh
Keinginan daging adalah
a.
Maut
b.
Perseteruan
terhadap
Allah
c.
Tidak takluk kepada hukum Allah/ tidak taat
Keinginan
roh adalah
a.
Hidup
dan damai sejahtera
b.
Roh adalah kehidupan dalam kebenaran
c.
Roh Kristus menghidupkan tubuh yang fana
Keinginan
daging sebagai manusia yang keberadaannya melekat dengan dosa turunan (manusia
lama). Keinginan daging diidentifikasi yang mendukakan hati Tuhan. Keinginan
daging selalu berpusat pada diri sendiri, egoistis, memuja diri sendiri dan
tidak taat kepada terang suara hati. Barangsiapa hidup di dunia dengan
mengagungkan diri tidak mungkin berkenan bagi Allah. Daging itulah sarang dari
pemberontakan terhadap Allah. Keinginan daging itu sesungguhnya dosa (10). Itu
sebabnya, keinginan daging bertentangan dengan Allah.
Ketaatan
Yehezkiel menghasilkan nafas kehidupan bagi tulang-tulang kering yang menghasilkan
jejak kaki tentara yang sangat besar. Ketaatannya juga membuat tunduk dan
menyerah pada tuntutan RohNya sehingga menghasilkan pengalaman rohani, Ia
justru dipakai secara luar biasa menghasilkan kebangunan rohani tulang kering
dari bangsa Israel, sehingga menghasilkan buah.
Kehadiran
Yesus telah menggenapi persyaratan Perjanjian Lama dan melalui iman didalam Dia
orang-orang percaya dibenarkan secara cuma-cuma. Paulus memisahkan antara
“hidup menurut daging” dan “hidup menurut Roh”.
2.
Kelahiran baru, menghasilkan buah yang
baik.
Hidup
baru itu tumbuh karena adanya hubungan yang baru dengan Allah. Ada produksi kehidupan diluar dari kehidupan
daging, melainkan buah Roh yang menghasilkan kehidupan yang baik dan
dikehendaki Allah. Perkenanaan Allah agar bisa menghasilkan buah perubahan
status dari manusia lama berubah menjadi anak-anak Allah.
3.
Persembahan tubuh kepada Allah adalah
ibadah sejati yang menghasilkan pengenalan kehendak Allah.
Orang
yang sudah percaya kepada Kristus, hidup dengan dengan Allah, dan Roh Allah
membebaskan dia dari kekuasaan dosa dan kematian. Pengenalan terhadap kehendak
Allah dilihat dari jalan kehidupan melakukan kebenaranNya.
4.
Roh Allah yang aktif mengendalikan hidup
orang percaya
Keberadaan
hidup orang percaya perlu secara terus menerus memelihara keberadaan Roh Kudus
Allah diam di dalam hidup dan memempin hingga kematian tubuh dan kebangkitan
kelak. Kita yang telah menerima Roh Allah, roh Kudus akan lebih mengenal kehendak
Allah, sehingga kita bukan menjadi budak dunia melainkan hidup dengan bebas
dari kungkungan dunia. Orang yang dipimpin oleh Roh Allah, maka segala yang dialami akan
disyukuri. Orang-orang yang hidup di dalam Roh Allah, maka ia dimampukan
menikmati kebahagiaan dalam hidup ini.(Pdt.Anry Krismanto Nababan,M.Pd.