Buku Panduan Penanganan Okultisme[1]
- Pandangan Umum
Buku
ini sangat bagus sekali karena membatu warga jemaat dengan meperlengkapi para
pelayanannya agar kembali kepada visi dan misi gereja yang “utuh” sebagai murid
dan saksi Kristus, garam dan terang
dunia. Buku ini menarik karena menjawab pertanyaan dan alasan logis kenapa
jemaat pergi ke dukun dan bagaimana seorang pelayan memahami fungsi dan
tanggungjawabnya dalam melayani jemaat yang terkena okultis ini.
- Gagasan-gagasan Pokok
Buku
ini terdiri dari 5 bab, 3 bab
diantaranya isi dari pembahasan inti dari buku ini:
1. Okultisme
dan representasinya
-
Apa itu Okultisme?
Okultisme
berasal dari bahasa Inggris yaitu Occult dan Ism/Isme;
“Occult” yang artinya: gelap, tersembunyi atau tidak nampak oleh mata, tetapi
ada dan pengaruh/dirasakan. Sedangkan ism/isme artinya “paham atau kepercayaan.[2]
Jadi Okultisme merupakan suatu faham atau ajaran yang mempercayai adanya kekuatan/kuasa
kegelapan (tersembunyi/gaib), yang tidak berasal dari Tuhan.
-
Bagaimana cara kerjanya Okultisme?
Iblis adalah sponsor
okultisme yang tidak mau berterus terang, maka ia selalu menggunakan media
dalam melaksanakan kehendaknya (Kisah Para Rasul 26:18: “untuk membukamata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka
oleh iman mereka kepadaKu memperoleh pengampunan dosa dan mendapatkan bagian
dalam bagian yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan.)
Kenapa orang Kristen
masing mempercayai kedukun?
a. Dapat
sembuh
b. Menjadi
kebal setelah menerima jimat
c. Memperoleh
anak setelah diberi makan kepada arwah yang meninggal
d. Dukun
mengetahui kehadiran atau keberadaan seseorang sekalipun dukun itu berada
tempat yang jauh.
e. Dukun
dapat menemukan kuburan leluhur yang sudah rata dengan tanah dan menemukan
barang yang hilang.
f. Dukun
dapat membuat seorang kaya, naik pangkat, lulus ujian, jatuhcinta, memukau
orang.
Dukun
Dalam
kitab Keluaran dukun dapat melakukan hal supranatural. Hal ini terlihat dari
peristiwa antara Musa dan Harun dengan Firaun dan dukun. Sesungguhnya dukun
dapat melakukan hal-hal supranatural karena dukun tersebutlah yang memberikan
kemampuan lebih kepadanya (bandingkan Kis:16:16). Sebaliknya, tanpa dukungan
malaikat iblis ini, dukun-dukun tersebut tidak dapat melakukan hal-hal
supranatural (pemainan kuda lumping)
Jika
dukun meninggal dunia, roh pendamping keluar dari dukun yang meninggal tersebut
dan roh pendampingi itu akan membututi keturunan dukun itu. Itu sebabnya Firman
Tuhan mengajarkan kita agar kita selalu waspada (bnd. 1 Pet 5:8). Malaikat
Iblis itu memaksa keturanan yang akan dimasukinya itu dengan banyak cara.
Arwah yang sudah
meninggal
Lukas
16:19-31 dalam perumpamaan seorang pengemis Lazarus yang badannya penuh dengan
borok berbaring di dekat rumah seorang kaya. Lazarus meninggal lalu di bawa
malaikat ke pangkuan Abraham. Seperti yang diyakini bahwa Abraham adalah bapa
orang percaya. Oleh karena itu, Lazarus berarti berada ditempat orang percaya.
Orang kaya yang meninggal menderita sengsara di alam maut. Kesimpulan dari
cerita itu:
a. Tempat
roh orang yang sudah meninggal ada dua: di tempat orang percaya dan di tempat
orang yang tidak percaya.
b. Roh
itu tidak dapat keluar dari tempatnya. Oleh karena itu:
-
Roh orang yang sudah meninggal tidak ada
dibumi, sehingga roh yang sudah meninggal itu tidak dapat membawa berkat ke
bumi.
-
Tidak ada gunanya mendoakan orang yang
sudah meninggal.
Dampak Okultisme
Alkitab
mencatat akibat okultisme:
1. Imamat
20:6 dinyatakan bahwa Tuhan sendiri yang akan menentang dan meleyapkan orang
yang terlihat okultisme dari tengah-tengah. Bangsanya.
2. Ulangan
18:10-12, sangat dijelaskan bahwa setiap orang yang melakukan praktek-praktek
okultisme itu merupakan kekejian bagi Tuhan.
Pengalaman
pelayanan terhadap pribadi yang terlibat okultisme:
1. Perilaku
dikendalikan oleh malaikat Iblis (bnd. Yeh.13-20)
2. Dapat
mendapatkan penyakit menahun (bnd.Luk.13-11)
3. Menghalanghalangi
orang mendengar Firman Tuhan (bd. Kis. 13:8-10)
4. Cenderung
membuat keonaran dalam persekutuan Kristen.
5. Alergi
mendengar Nama Tuhan Yesus juga sulit berdoa kepada Tuhan Yesus.
6. Cenderung
menjadi penzina (berselingkuh)
7. Cenderung
menjadi penakut
Dampak
dari memakai jasa dukun:
1. Secara
kenyataan dapat melakukan hal-hal supranatural
tetapi akan membuat jauh dari Tuhan. Alkitab menjelaskan bahwa
perdukunan adalah kekejian bagi Tuhan, baginya tidak terbit fajar (Baca Ul.
18:10-12, Imamat 20:6, Yesaya 8:19-22)
2. Secara
kenyataan dapat mmenyembuhkan dan menjadi kaya tetapi mereka mengabaikan Firman
Tuhan yang mengatakan Yesus Kristuslah Sumber Kesembuhan dan kesejahteraan itu
( Yeremia 33:6, Kisah Para Rasul 3:16)
3. Dukun
dapat menyembuhkan dan memberikan kekayaan serta melakukan hal-hal supranatural
karena didampingingi roh jahat, kuasa kegelapan dan kuasa Iblis.
4. Orang
yang pergi ke dukun telah terikat dengan Iblis.
5. Menghambat
jemaat memiliki kemerdekaan yang sesungguhnya yang berasal dari pada Allah
sendiri.
6. Mengalihkan
pemahaman kehidupan secara totalitas dari penyelamatan Yesus
7. Menyesatkan
jalan orang percaya
8. Keluarga
yang tidak dampak okultisme
9. Menderita
penyakit Hipertensi seringkali adalah dampak bagi penggunan okultisme.
Bagaimana melindungi diri dari Okultisme
Beberapa
hal penting yang seharusnya dilakukan bagi orang yang terlibat dengan
okultisme:
1. Akuilah
di hadapan Tuhan Yesus dan minta ampun (1 Yoh.1:9)
2. Memutuskan
keterikatan dengan Iblis dan mengusir malaikat Iblis dengan menggunakan nama
Tuhan Yesus.
3. Hidup
dalam bimbiingan Tuhan Yesus.
3.
Penggolong
Jenis-Jenis Praktek Okultisme
Praktek –praktek okultisme dapat
digolongkan sebagai berikut:
A. Spritualisme
pemanggilan roh
B. Ilmu
tenung (astrologi, meramal nasib, rajah adalah meramal garis tangan,
kronobiologi)
C. Ilmu
sihir/magis
D. Ilmu
hitam
E. Ilmu
putih; ilmu ini tampak menolong namun sebenarnya fungsi dan pelaksanaannya sama
dengan ilmu hitam yang dapat membinasakan manusia.
F. Azimat
4.
Penanganan
Dari Pengaruh Okultisme
Dasar tujuan pelayanan adalah agar
kerajaan Allah datang atau diterima oleh manusia (Lukas 10:20), dengan kata
lain keselamatan yang sempurna oleh Tuhan Yesus Kristus sampai pada diri
manusia.
Penanganan terhadap orang yang kesurupan
roh jahat/Iblis
a. Dahulukan
doa pribadi/bersama tim berdoa pengudusan memohon penyucian diri melalui
penyerahan kepada Tuhan Yesus sebelum melayani.
b. Tim
dibagi 3 tim penanganan: mengenyahan, penyanyi dan pendoa
c. Ketika
pelayanan pelepasan pertama kita usir Iblis dalam nama Yesus “saya perintahkan
Iblis keluar!”dan setelah Iblis keluar kita menggunakan okultester.
- Tanggapan Kritis
Penggunaan
okultester sesudah pelayanan pelepasan penulis pikir kurang tepat, karena dalam
metode pastoral. Konseling pastoral merupakan salah
satu bentuk pelayanan gereja yang sangat penting, berkaitan dengan kepedulian
gereja terhadap pertumbuhan umat terutama di dalam gereja secara holistik
meliputi biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Melalui konseling
pastoral, gereja membantu warganya untuk memaksimalkan hidup mereka secara
perorangan dan korporat untuk berelasi dengan Tuhan, bertumbuh secara pribadi
dan selanjutnya mengambil bagian untuk melayani sesama. Konseling pastoral
menjadi instrumen gereja untuk melayani dunia. Dengan demikian, konseling
pastoral itu merealisasikan ilmu teologi di dalam kehidupan manusia secara
nyata.[3] Dalam
kehidupan nyata manusia, banyak masalah yang digelutinya berkaitan dengan
eksistensinya. Jika masalah-masalah itu ingin dilihat dengan pendekatan ilmu
teologi, maka tidak bisa mengabaikan segi-segi ilmiah. Melihat masalah dalam
“teologi” pastoral bukanlah pemilihan di antara sikap ilmiah dan tidak ilmiah,
melainkan membangun jembatan di antara teori yang diperoleh dan kenyataan yang
dihadapi secara konkret.[4]
Pendekatan konseling pastoral untuk menghadapi masalah nyata manusia, maka
sumber-sumber religius yang ada diintegrasikan ke dalam konseling atau
sebaliknya konseling diintegrasikan secara kreatif dengan pendekatan keagamaan.[5]
Pendekatan religius dalam integrasinya dengan konseling untuk suatu konseling
pastoral menjadi penting karena pola religius memiliki potensi yang kuat untuk
suatu transformasi yang positif bagi kehidupan manusia.[6]
Membedakan
Skizofrenia dan kerasukan setan.[7]
Skizofrenia
adalah penyakit kepribadiaan mengalami keretakan, alam pikir, perasaan, dan
perbuatan individu terganggu. Orang awam sering menyebutnya dengan gila. Abad
XIX lebih dipahami penyebabnya adalah faktor biologis namun abad XXX pendekatan
psikologis yang beranggapan gangguan jiwa yang berasal dari pengaruh sosial,
ketidakmampuan individu berelasi dengan lingkungan, dan disebabkan hambatan
pertumbuhan sepanjamng kehidupan individu.
Kerasukan setan. Pemikiran dan kepercayaan pada roh dan setan-setan
sudah ada dalam agama Israel kuno. Pemikiran ini makin subur pada abad pertama,
kerasukan setan merupakan suatu peristiwa hadirnya roh jahat dalam kehidupan
manusia dan dipercaya dapat menyebabkan kepribadian seseorang berubah.
Pribadinya menjadi tidak sesuai dengan situasi lingkungan sosialnya. Kerasukan
setan juga dipercaya sebagai suatu peristiwa yang membuat orang sakit secara
fisik dan mental.
- Tawaran Konstruksi PAK
Okultisme dalam pelayanan pastoral merupakan bagian yang kait
mengait dengan pemberitaan Injil. Manusia harus diinjili supaya menerima Yesus
sebagai Tuhan dan Juruselamatnya dan orang yang telah diselamatkan harus juga
dilepaskan dari kuasa gelap atau kuasa setan.
Okultisme dalam pelayanan pastoral menjadi sangat penting bagi
pelayanan pastoral karena iblis adalah musuh kita. Oleh karena itu, hamba-hamba
Tuhan harus yakin bahwa iblis ada dan tetap bekerja memengaruhi umat Tuhan dan
hamba-hamba Tuhan harus siap membela umat Tuhan dengan melawan iblis dengan
iman yang teguh.
Penguraian okultisme dalam pelayanan pastoral adalah merupakan
acuan yang dapat dijadikan pedoman oleh hamba-hamba Tuhan dalam mengadakan
pelepasan umat Tuhan dari kuasa-kuasa gelap, sehingga umat Tuhan menjadi umat
pemenang dari kuasa dosa dan iblis.
- Penutup
Di
dalam Alkitab dinyatakan ada dua jenis kuasa yaitu, kuasa Allah melalui Roh
Kudus (Kisah Para Rasul 10:38) dan kuasa kegelapan ( 1 Timotius 4:1), dimana
kedua kuasa itu bekerja secara misterius dalam diri manusia. Manusia, dalam
petualangannya akan memilih jalan hidup yang penuh kebebasan, kebebabasan yang
dimaksudkan adalah apakah ia memilih kuasa Allah melalui Roh Kudus atau memilih
kuasa kegelapan/ okultisme. .
Daftar
Pustaka
Echols Jhon M. &
Hassan Shdily. Kamus Inggris – Indonesia. Jakarta:
Gramedia,
2000.
HKBP Departemen
Marturia. Buku Panduan Penanganan
Okutisme. Kantor Pusat HKBP:
Pearaja
Tarutung, 2018.
P. Cabrera
Alfredo, “Metaphor: Timeless Tool In Counseling For Asian People” dalam
Mesach Krisetya, (ed.), Pastoral Care and Counselling in
Pluralistic Society. Bali: Tanpa Penerbit, 1993.
Simanjuntak Julianto, Konseling Gangguan Jiwa dan Okultism .
Jakarta: Gramedia, 2008.
Singgih Emanuel Gerrit. Bergereja, Berteologi dan
Bermasyarakat. Yogyakarta: Taman Pustaka Kristen, 2007.
S.
Wiryasaputra Totok. Ready to Care. Yogyakarta:
Galang Press 2006.
[1] Departemen Marturia HKBP, Buku Panduan Penanganan Okutisme (Kantor
Pusat HKBP: Pearaja Tarutung, 2018),
1-81.
[2] Jhon M. Echols & Hassan
Shdily, Kamus Inggris – Indonesia (Jakarta:Gramedia, 2000), 401.
[3] Emanuel
Gerrit Singgih, Bergereja, Berteologi dan Bermasyarakat (Yogyakarta:
Taman Pustaka Kristen, 2007), 60.
[4] Ibid., 72.
[5] Totok
S. Wiryasaputra, Ready to Care (Yogyakarta: Galang Press 2006), 26.
[6] Alfredo
P. Cabrera, “Metaphor: Timeless Tool In Counseling For Asian People”
dalam Mesach Krisetya, (ed.), Pastoral Care and Counselling in
Pluralistic Society (Bali: Tanpa Penerbit, 1993), 77.
[7] Julianto Simanjuntak, Konseling Gangguan Jiwa dan Okultism (Jakarta:
Gramedia, 2008), 1-176.
No comments:
Post a Comment