Wednesday, 21 November 2018

Panduan Penanganan Okultisme


Buku Panduan Penanganan Okultisme[1]


  1. Pandangan Umum
Buku ini sangat bagus sekali karena membatu warga jemaat dengan meperlengkapi para pelayanannya agar kembali kepada visi dan misi gereja yang “utuh” sebagai murid dan saksi  Kristus, garam dan terang dunia. Buku ini menarik karena menjawab pertanyaan dan alasan logis kenapa jemaat pergi ke dukun dan bagaimana seorang pelayan memahami fungsi dan tanggungjawabnya dalam melayani jemaat yang terkena okultis ini.
  1. Gagasan-gagasan Pokok
Buku ini terdiri dari 5 bab,  3 bab diantaranya isi dari pembahasan inti dari buku ini:
1.      Okultisme dan representasinya
-          Apa itu Okultisme?
Okultisme berasal dari bahasa Inggris yaitu  Occult  dan Ism/Isme; “Occult” yang artinya: gelap, tersembunyi atau tidak nampak oleh mata, tetapi ada dan pengaruh/dirasakan. Sedangkan ism/isme artinya “paham atau kepercayaan.[2] Jadi Okultisme merupakan suatu faham atau ajaran yang mempercayai adanya kekuatan/kuasa kegelapan (tersembunyi/gaib), yang tidak berasal dari Tuhan.
-          Bagaimana cara kerjanya Okultisme?
Iblis adalah sponsor okultisme yang tidak mau berterus terang, maka ia selalu menggunakan media dalam melaksanakan kehendaknya (Kisah Para Rasul 26:18: “untuk membukamata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepadaKu memperoleh pengampunan dosa dan mendapatkan bagian dalam bagian yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan.)

Kenapa orang Kristen masing mempercayai kedukun?
a.       Dapat sembuh
b.      Menjadi kebal setelah menerima jimat
c.       Memperoleh anak setelah diberi makan kepada arwah yang meninggal
d.      Dukun mengetahui kehadiran atau keberadaan seseorang sekalipun dukun itu berada tempat yang jauh.
e.       Dukun dapat menemukan kuburan leluhur yang sudah rata dengan tanah dan menemukan barang yang hilang.
f.       Dukun dapat membuat seorang kaya, naik pangkat, lulus ujian, jatuhcinta, memukau orang.
Dukun
Dalam kitab Keluaran dukun dapat melakukan hal supranatural. Hal ini terlihat dari peristiwa antara Musa dan Harun dengan Firaun dan dukun. Sesungguhnya dukun dapat melakukan hal-hal supranatural karena dukun tersebutlah yang memberikan kemampuan lebih kepadanya (bandingkan Kis:16:16). Sebaliknya, tanpa dukungan malaikat iblis ini, dukun-dukun tersebut tidak dapat melakukan hal-hal supranatural (pemainan kuda lumping)
Jika dukun meninggal dunia, roh pendamping keluar dari dukun yang meninggal tersebut dan roh pendampingi itu akan membututi keturunan dukun itu. Itu sebabnya Firman Tuhan mengajarkan kita agar kita selalu waspada (bnd. 1 Pet 5:8). Malaikat Iblis itu memaksa keturanan yang akan dimasukinya itu dengan banyak cara.

Arwah yang sudah meninggal
Lukas 16:19-31 dalam perumpamaan seorang pengemis Lazarus yang badannya penuh dengan borok berbaring di dekat rumah seorang kaya. Lazarus meninggal lalu di bawa malaikat ke pangkuan Abraham. Seperti yang diyakini bahwa Abraham adalah bapa orang percaya. Oleh karena itu, Lazarus berarti berada ditempat orang percaya. Orang kaya yang meninggal menderita sengsara di alam maut. Kesimpulan dari cerita itu:
a.       Tempat roh orang yang sudah meninggal ada dua: di tempat orang percaya dan di tempat orang yang tidak percaya.
b.      Roh itu tidak dapat keluar dari tempatnya. Oleh karena itu:
-          Roh orang yang sudah meninggal tidak ada dibumi, sehingga roh yang sudah meninggal itu tidak dapat membawa berkat ke bumi.
-          Tidak ada gunanya mendoakan orang yang sudah meninggal.

Dampak Okultisme
Alkitab mencatat akibat okultisme:
1.      Imamat 20:6 dinyatakan bahwa Tuhan sendiri yang akan menentang dan meleyapkan orang yang terlihat okultisme dari tengah-tengah. Bangsanya.
2.      Ulangan 18:10-12, sangat dijelaskan bahwa setiap orang yang melakukan praktek-praktek okultisme itu merupakan kekejian bagi Tuhan.

Pengalaman pelayanan terhadap pribadi yang terlibat okultisme:
1.      Perilaku dikendalikan oleh malaikat Iblis (bnd. Yeh.13-20)
2.      Dapat mendapatkan penyakit menahun (bnd.Luk.13-11)
3.      Menghalanghalangi orang mendengar Firman Tuhan (bd. Kis. 13:8-10)
4.      Cenderung membuat keonaran dalam persekutuan Kristen.
5.      Alergi mendengar Nama Tuhan Yesus juga sulit berdoa kepada Tuhan Yesus.
6.      Cenderung menjadi penzina (berselingkuh)
7.      Cenderung menjadi penakut

Dampak dari memakai jasa dukun:
1.      Secara kenyataan dapat melakukan hal-hal supranatural  tetapi akan membuat jauh dari Tuhan. Alkitab menjelaskan bahwa perdukunan adalah kekejian bagi Tuhan, baginya tidak terbit fajar (Baca Ul. 18:10-12, Imamat 20:6, Yesaya 8:19-22)
2.      Secara kenyataan dapat mmenyembuhkan dan menjadi kaya tetapi mereka mengabaikan Firman Tuhan yang mengatakan Yesus Kristuslah Sumber Kesembuhan dan kesejahteraan itu ( Yeremia 33:6, Kisah Para Rasul 3:16)
3.      Dukun dapat menyembuhkan dan memberikan kekayaan serta melakukan hal-hal supranatural karena didampingingi roh jahat, kuasa kegelapan dan kuasa Iblis.
4.      Orang yang pergi ke dukun telah terikat dengan Iblis.
5.      Menghambat jemaat memiliki kemerdekaan yang sesungguhnya yang berasal dari pada Allah sendiri.
6.      Mengalihkan pemahaman kehidupan secara totalitas dari penyelamatan Yesus
7.      Menyesatkan jalan orang percaya
8.      Keluarga yang tidak dampak okultisme
9.      Menderita penyakit Hipertensi seringkali adalah dampak bagi penggunan okultisme.

Bagaimana melindungi diri dari Okultisme
Beberapa hal penting yang seharusnya dilakukan bagi orang yang terlibat dengan okultisme:
1.      Akuilah di hadapan Tuhan Yesus dan minta ampun (1 Yoh.1:9)
2.      Memutuskan keterikatan dengan Iblis dan mengusir malaikat Iblis dengan menggunakan nama Tuhan Yesus.
3.      Hidup dalam bimbiingan Tuhan Yesus.

3.      Penggolong Jenis-Jenis Praktek Okultisme
Praktek –praktek okultisme dapat digolongkan sebagai berikut:
A.    Spritualisme pemanggilan roh
B.     Ilmu tenung (astrologi, meramal nasib, rajah adalah meramal garis tangan, kronobiologi)
C.     Ilmu sihir/magis
D.    Ilmu hitam
E.     Ilmu putih; ilmu ini tampak menolong namun sebenarnya fungsi dan pelaksanaannya sama dengan ilmu hitam yang dapat membinasakan manusia.
F.      Azimat



4.      Penanganan Dari Pengaruh Okultisme
Dasar tujuan pelayanan adalah agar kerajaan Allah datang atau diterima oleh manusia (Lukas 10:20), dengan kata lain keselamatan yang sempurna oleh Tuhan Yesus Kristus sampai pada diri manusia.

Penanganan terhadap orang yang kesurupan roh jahat/Iblis
a.       Dahulukan doa pribadi/bersama tim berdoa pengudusan memohon penyucian diri melalui penyerahan kepada Tuhan Yesus sebelum melayani.
b.      Tim dibagi 3 tim penanganan: mengenyahan, penyanyi dan pendoa
c.       Ketika pelayanan pelepasan pertama kita usir Iblis dalam nama Yesus “saya perintahkan Iblis keluar!”dan setelah Iblis keluar kita menggunakan okultester.

  1. Tanggapan Kritis
Penggunaan okultester sesudah pelayanan pelepasan penulis pikir kurang tepat, karena dalam metode pastoral. Konseling pastoral merupakan salah satu bentuk pelayanan gereja yang sangat penting, berkaitan dengan kepedulian gereja terhadap pertumbuhan umat terutama di dalam gereja secara holistik meliputi biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Melalui konseling pastoral, gereja membantu warganya untuk memaksimalkan hidup mereka secara perorangan dan korporat untuk berelasi dengan Tuhan, bertumbuh secara pribadi dan selanjutnya mengambil bagian untuk melayani sesama. Konseling pastoral menjadi instrumen gereja untuk melayani dunia. Dengan demikian, konseling pastoral itu merealisasikan ilmu teologi di dalam kehidupan manusia secara nyata.[3] Dalam kehidupan nyata manusia, banyak masalah yang digelutinya berkaitan dengan eksistensinya. Jika masalah-masalah itu ingin dilihat dengan pendekatan ilmu teologi, maka tidak bisa mengabaikan segi-segi ilmiah. Melihat masalah dalam “teologi” pastoral bukanlah pemilihan di antara sikap ilmiah dan tidak ilmiah, melainkan membangun jembatan di antara teori yang diperoleh dan kenyataan yang dihadapi secara konkret.[4] Pendekatan konseling pastoral untuk menghadapi masalah nyata manusia, maka sumber-sumber religius yang ada diintegrasikan ke dalam konseling atau sebaliknya konseling diintegrasikan secara kreatif dengan pendekatan keagamaan.[5] Pendekatan religius dalam integrasinya dengan konseling untuk suatu konseling pastoral menjadi penting karena pola religius memiliki potensi yang kuat untuk suatu transformasi yang positif bagi kehidupan manusia.[6]
Membedakan Skizofrenia dan kerasukan setan.[7]
Skizofrenia adalah penyakit kepribadiaan mengalami keretakan, alam pikir, perasaan, dan perbuatan individu terganggu. Orang awam sering menyebutnya dengan gila. Abad XIX lebih dipahami penyebabnya adalah faktor biologis namun abad XXX pendekatan psikologis yang beranggapan gangguan jiwa yang berasal dari pengaruh sosial, ketidakmampuan individu berelasi dengan lingkungan, dan disebabkan hambatan pertumbuhan sepanjamng kehidupan individu.  Kerasukan setan. Pemikiran dan kepercayaan pada roh dan setan-setan sudah ada dalam agama Israel kuno. Pemikiran ini makin subur pada abad pertama, kerasukan setan merupakan suatu peristiwa hadirnya roh jahat dalam kehidupan manusia dan dipercaya dapat menyebabkan kepribadian seseorang berubah. Pribadinya menjadi tidak sesuai dengan situasi lingkungan sosialnya. Kerasukan setan juga dipercaya sebagai suatu peristiwa yang membuat orang sakit secara fisik dan mental.

  1. Tawaran Konstruksi PAK
Okultisme dalam pelayanan pastoral merupakan bagian yang kait mengait dengan pemberitaan Injil. Manusia harus diinjili supaya menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya dan orang yang telah diselamatkan harus juga dilepaskan dari kuasa gelap atau kuasa setan.
Okultisme dalam pelayanan pastoral menjadi sangat penting bagi pelayanan pastoral karena iblis adalah musuh kita. Oleh karena itu, hamba-hamba Tuhan harus yakin bahwa iblis ada dan tetap bekerja memengaruhi umat Tuhan dan hamba-hamba Tuhan harus siap membela umat Tuhan dengan melawan iblis dengan iman yang teguh.
Penguraian okultisme dalam pelayanan pastoral adalah merupakan acuan yang dapat dijadikan pedoman oleh hamba-hamba Tuhan dalam mengadakan pelepasan umat Tuhan dari kuasa-kuasa gelap, sehingga umat Tuhan menjadi umat pemenang dari kuasa dosa dan iblis.
  1. Penutup
Di dalam Alkitab dinyatakan ada dua jenis kuasa yaitu, kuasa Allah melalui Roh Kudus (Kisah Para Rasul 10:38) dan kuasa kegelapan ( 1 Timotius 4:1), dimana kedua kuasa itu bekerja secara misterius dalam diri manusia. Manusia, dalam petualangannya akan memilih jalan hidup yang penuh kebebasan, kebebabasan yang dimaksudkan adalah apakah ia memilih kuasa Allah melalui Roh Kudus atau memilih kuasa kegelapan/ okultisme. .

Daftar Pustaka
Echols Jhon M. & Hassan Shdily.  Kamus Inggris – Indonesia.  Jakarta:
Gramedia, 2000.

HKBP Departemen Marturia. Buku Panduan Penanganan Okutisme. Kantor Pusat HKBP:
Pearaja Tarutung, 2018.

P. Cabrera Alfredo, “Metaphor: Timeless Tool In Counseling For Asian People” dalam
Mesach Krisetya, (ed.), Pastoral Care and Counselling in Pluralistic Society. Bali: Tanpa Penerbit, 1993.

Simanjuntak Julianto, Konseling Gangguan Jiwa dan Okultism . Jakarta: Gramedia, 2008.

Singgih Emanuel Gerrit. Bergereja, Berteologi dan Bermasyarakat. Yogyakarta: Taman Pustaka Kristen, 2007.

S. Wiryasaputra Totok. Ready to Care. Yogyakarta:
Galang Press 2006.



[1] Departemen Marturia HKBP, Buku Panduan Penanganan Okutisme (Kantor Pusat HKBP: Pearaja Tarutung, 2018),  1-81.
[2] Jhon M. Echols & Hassan Shdily,  Kamus Inggris – Indonesia  (Jakarta:Gramedia, 2000), 401.
[3] Emanuel Gerrit Singgih, Bergereja, Berteologi dan Bermasyarakat (Yogyakarta: Taman Pustaka Kristen, 2007), 60.
[4] Ibid., 72.
[5] Totok S. Wiryasaputra, Ready to Care (Yogyakarta: Galang Press 2006), 26.
[6] Alfredo P. Cabrera, “Metaphor: Timeless Tool In Counseling For Asian People” dalam Mesach Krisetya, (ed.), Pastoral Care and Counselling in Pluralistic Society (Bali: Tanpa Penerbit, 1993), 77.
[7] Julianto Simanjuntak, Konseling Gangguan Jiwa dan Okultism (Jakarta: Gramedia, 2008), 1-176.

No comments:

Post a Comment