Kita berduka akan tragedi
tenggelamya Kapal Motor KM Sinar Bangun pada Selasa sore sekitar pukul
19/6/2018, yang fakta ilmiahnya adalah KM Sinar Bangun normalnya hanya boleh
membawa 60 orang, namun saat itu mencapai 200 orang dan 100 sepeda motor
sehingga memakan kurang lebih 164 korban
jiwa. Upaya penyelamatan masih berlangsung hingga saat ini dari teknologi yang
dikeluarkan oleh Pemerintah, upaya doa dari para tokoh agama hingga kepercayaan
setempat. Namun dari upaya itu, kita dilibatkan tentang mitos ada seorang
pemancing yang mendapatkan ikan mas raksasa dengan berat 14 kg, pada Sabtu
tanggal 17 Juni 2018 sekitar pukul 16.30 WIB.
Sahabat teladan muda,
tulisan ini mencoba memaparkan pertentangan tentang pemahaman akan penangkapan
ikan mas disekitar danau toba yang
berakibat tragedi kapal tersebut
1.
Pemahaman Ikan Mas bagi orang Batak
ikan
mas melambangkan harapan dan berkat dari orangtua untuk melepas anak mereka.
Ikan mas yang disajikan ialah ikan betina yang bertelur. Itu merupakan simbol
doa agar pasangan segera memiliki keturunan.
Jadi
ikan mas memang dilestarikan di danau toba, jikalau dipakai itu upacara adat
bagi orang batak, tentu sangat memungkinkan ikan mas yang berukuran besar ada
disana.
2.
Mitos Ikan Mas di danau toba
Mitologi
ikan mas masih menjadi momok yang menakutkan bagi orang batak. Ternyata, fakta
sains mengenai kondisi ekosistem terkait letusan gunung berapi super di Toba,
Sumatera, pada 69.000 - 77.000 tahun lalu ada letusan gunung berapi super Toba
yang menjad Erupsi super itu merupakan penyebab terbentuknya kawah besar yang
kemudian terisi air, atau yang kini kita kenal sebagai Danau Toba.
3.
Surutnya Danau Toba mengakibatkan terganggunya
ekosistem Ikan Mas
Heta
News dalam 3 februari 2017 menyatakan terjadi penurunan debit air pada Danau
toba yang surut hingga 4 meter yang mendapatkan sorotan dari Wahana Lingkungan Hidup
indonesia (WALHI). WALHI mendorong Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melakukan
kroscek perusahaan-perusahaan di sekitar Danau Toba. Pasalnya, ikan di perairan
Danau Toba bermatian karena airnya tercemar. Untuk itu wajarlah ikan mas yang
berukuran besar terganggu ekosistemnya.
Untuk
itulah, manusia dengan lingkungan hidup mempunyai hubungan yang sangat
erat. Manusia sangat bergantung pada alam yang berupa sumber daya alam sebagai
penunjang kehidupan sehari - hari, seperti pemanfaatan air, udara, dan tanah
yang merupakan sumber alam yang utama. Lingkungan yang sehat dapat terwujud
jika manusia dan lingkungan dalam kondisi yang baik. Demikian jugalah tentang
pelestarian alam disekitar danau toba harus mendapatkan perhatian bersama. Sebagai
orang percaya kepada Tuhan, mitolos tentang Ikan Mas haruslah dipahami dalam
rangka menjada hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia lainnya
dan manusia dengan alam. (AKN)
No comments:
Post a Comment