Thursday, 7 June 2018

LUKAS- KISAH PARA RASUL: MEMPRAKTIKAN PENGAMPUNAN DAN SOLIDARITAS DENGAN KAUM MISKIN


LUKAS- KISAH PARA RASUL: MEMPRAKTIKAN PENGAMPUNAN DAN SOLIDARITAS DENGAN KAUM MISKIN

Makna Penting Lukas
Dalam laporan lukas ada hal yang menonjol  dan sangat menentukan tentang misi yaitu tentang Kotbah Yesus di sebuah sinagoge dikampungnya di Nazaret yang menerapkan nubuatan Yesaya 61:1 kepada dirinya dan pelayanan Yesus sendiri. berdasarkan Lukas 4:16-21telah menggantikan “ Amanat Agung” Matius dalam memahami misi Kristus dan misi gereja.
Lukas menetapkan sebuah sentral misi tentang sejarah gereja mula-mula yang membedakan dengan tiga injil lainnya. Lukas tidak hanya menuliskan tentang sebuah injil tetapi bagaimana para rasul. Yang menarik dari injil lain bahwa penulis Lukas satu-satunya penulis bukan Yahudi dari sebuah kitab Perjanjian Baru dan menulis bagi orang Kristen pada umumnya berasal bukan Yahudi. Namun, tampaknya ia membayangkan banyak paguyuban daripada hanya satu paguyuban seperti yang dilakukan oleh Matius.
Persamaan Injil Lukas dan Matius
1.      Kedua Injil ditulis dalam periode yang kurang lebih bersamaan, barangkali pada tahun 80 an  pada pemerintahan Kaisar Domitianus dari Roma
2.      Lukas dan Matius, sampai batas yang cukup kuat memamfaatkan sumber-sumber yang sama, yaikni Markus dan sumber ucapan (atau Q)
3.      Menulis untuk paguyuban-paguyuban yang mengalami transisi.
Situasional pada konteks ada Gerakan Zelot dilingkungan  Yudaisme yang mendorong pecahnya perang Yahudi menyebabkan kehancuran Yerusalem  dan hampir total mengubah wajah Yudaisme. Gereja Kristen, yang dimulai sebagai suatu gerakan pembaharuan dalam Yudaisme , selama sekitar empat puluh tahun sebelumnya, telah mengalami transformasi yang hampir punah. Gereja tidak lagi memenangkan orang Yahudi jumlah yang sangat besar  pada iman dalam Yesus Kristus yang menjadi gereja bukan kepemilikan yahudi. Seperti pada misi Paulus  dalam upaya penjangkauan dalam usaha penyebaran misi Paulus tentang kedatangan kembali Kristus, walau pada perjalanannya Iman Gereja diuji dalam terjadinya kemerosotan entusiasme dan krisis identitas. Disinilah Lukas berperan dalam penulisannya, seperti dalam kesejarahanNya Yesus hadir dalam paguyubannya tapi Yesus masih hadir di dalam RohNya yang terus menerus memimpin ke dalam pengalaman yang baru dalam komunitas namun Lukas menjempati ketransisian pengalaman dari sudut pandang baru tentang Yesus dalam versi baru dalam gereja mula-mula, seperti dalam tema pelayanan Roh Kudus, sentralitas pertobatan dan pengampunan, doa, kasih dan penerimaan terhadap musuh, keadilan dan kejujuran dalam hubungan-hubungan antar manusia, seperti hubungan Yesus dengan orang miskin, perempuan, para pemungut cukai dan orang Samaria.
Studi Hans Conzelman tentang Lukas secara konsisten telah mengurangi pengharapan terhadap penggenapan eskatologis yang segera akan datang yang mencirikan paguyuban Kristen mula-mula., Roh Kudus bukan lagi karunia eskatologis melainkan substusi untuk sementara waktu bagi pemilik keselamatan akhir. Lukas memperkenalkan kembali tentang Heilsgeschichte “sejarah keselamatan sampai pada zaman gereja yang dimulainpada hari Pentakosta sampai hari ini. Lukas mempertahankan ketegangan antara eskatologis dan sejarah dan tidak menempatkan eskahaton sebagai titik akhir pada zaman histori keselamatan.
Lukas menekankan narasi bukan sebagai laporan kepada polisi tetapi bagaimana pembaca dan pendengar dan pembaca menyadari akan makna yang lebih mendalam dari apa yang terjadi memberi kesan kepadanya tanpa ada dilupakan akan kebenaran mengenai kuasa Allah dibuat jelas didalamnya

ORANG YAHUDI, ORANG SAMARIA DAN ORANG BUKAN YAHUDI DALAM LUKAS DAN KISAH PARA RASUL.

Perbedaan antara Injil Lukas dan Kisah Para Rasul
Cara utama Lukas dalam  berusaha mengartikulasikan teologi misinya adalah dengan menulis bukan hanya satu buku , melainkan dua. Yang menekankan suatu kenyataan historis. Injil Lukas menekankan sunggu Yesus berhati-hati dengan hubunganNa dengan orang-orang bukan Yaudi.
Misi kepada Bukan Yahudi dalam Lukas 4;16-30
Tiga keprihatinan Lukas: sentralisasi kaum miskin dalam  pelayanan Yesus, penolakan untuk melakukan pembalasan dan misi kepada orang-orang bukan Yahudi. Yesus juga menekankan bahwa Allah bukan hanya Allah Yahudi tetapi  Allah bagi orang bukan Yahudi, mengingat bahwa Nabi Elia telah mencurahkan pertolongan Allah kepada perempuan Sidon.



Perjumpaan dengan Orang-orang Samaria
Perjumpaan Yesus dengan orang Samaria merupakan misi dalam rencana ilahi. Seperti Lukas menceritakan tentang sepuluh orang kusta yang hanya satu yang mengucapkan terimakasih, dialah seorang samaria sementara 9 lainnya adalah Yahudi.
Amanat Agung Lukas
Lukas 24:46-49 menekankan penggenapan janji Kitab Suci; ia hanya menjadi mungkin setelah kematian dan kebangkitan Mesias Israel; penekanan sentral adalh pesan tentang pertobatan dan pengampunan; ia dimaksudkan untuk semua bangsa, ia harus mulai dari Yerusalem.
Keyahudiaan Lukas
Penekananann adalah penolakan orang Yahudi kepada Yesus menjadi misi kepada diluar orang Yahudi.
Yerusalem
Lukas memahami kota Yerusalem pusat kudus dimana Mesias akan menampakan diri, semua bangsa akan berkumpul untuk memuji Allah pembaca dalam Lukas diingatkan Yesus sedang berjalan di kota Yerusalem untuk memberitakan pertobatan  dan pengampunan dosa.
Mula-mula kepada Orang Yahudi, kemudian Bukan orang Yahudi
Lukas menekankan bahwa orang Kristen Yerusalem mula-mula hidup sebagai orang Yahudi yang saleh, mengunjungi Bait Allah, hidup dalam ketaatan kepada Torah dan kebiasaan para leluhur.
Perpecahan Israel
Terjadi perlawanan orang Yahudi terhadap Injil muncul berulangkali dalamKisah Para Rasul bahkan terjadi martir namun tetap para rasul berkotbah kepada orang Yahudi. Dalam kisah para rasul kisah pertobatan Yahudi berkali-kali dilaporkan.
Kisah yang Tragis
Campur tangan kehidupan Keyahudian tidak bisa dihilangkan dalam Kisah Para Rasul, orang Yaudi yang tidak bertobat tidak dipermasalahkan oleh Lukas.

INJIL BAGI KAUM MISKIN DAN ORANG KAYA
Orang Miskin dalam Injil Lukas
Lukas menaruh perhatian kepada orang Miskin dan kelompok marjinal lainnya. Keprihatinan Lukas adalah dengan masalah-masalah sosial ditulisnya: dengan roh-roh dan kuasa jahat dalam masyarakat abad pertama yang merampas kehormatan dan kepribadian, penglihatan dan suara, serta roti dari kau  perempuan , laki-laki dan anak-anak, dan berusaha menguasai hidup mereka demi keuntungan pribadi; dengan egoisme dan perhambaan orang-orang itu sendiri; dengan janji-jani dan kemungkinan-kemungkinan bagi kaum miskin yang terbuang.
Dan yang Kaya
Orang kaya adalah justru yang terhimpit oleh kekayaan sendiri. seprti orang Farisi mengacu kepada indentita moralnya yang merasa benar dan mencemohkan orang lain. Yang kaya motifnya pembalikan, mengkontraskan kebahagiaan masa kini dengan penderitaan masa depan.
Yesus dari Nazaret
Misi dalam Lukas 4:8 untuk membalikan misi orang miskin. Hal ini semcam manifesto Yesus, bahwa Allah belum melupakan mereka. Yesus memberitakan dan mendorong diriNya bertindak untuk perubahan-perubahan fundamental di dalam masyarakat pada zamanNya, tidak dapat disangkal.
Penginjil bagi Kaum Kaya?
 Pertobatan Zakeus, kepala pemungut cukai dari Yeriko, ia tidak terpanggil mengikuti Yesus  secara fisik, ia menjadi murid dengan mempraktekan perkataan Yesus. Etika Ekonomi Lukas terungkap dalam gagasan tentang memberi sedekah.
Semuanya Membutuhkan Pertobatan
Orang kaya di uji dalam kekayaannya did alam Lukas sementara yang iuji dalam kesetiaan. Baik yang kaya maupun yang miskin adalah berdosa yang berakar dalam hatinya
KESELAMATAN DALAM LUKAS- KISAH PARA RASUL
Lukas menonjolkan  tentang keselamatan dan gagasan didalamnya ada pertobatan dan pengampunan dosa. Lukas memberikan tempat yang menonjol bagi  metanoeo  (bertobat) dan metanoia (pertobatan).
Sementara dalam Kisah Para Rasul menekankan pemahaman tentang pertobatan dan perubahan hati.  Mereka yang bertobat dan dosa-dosanya diampuni mengalami soteria (keselamatan). Keselamatan meliputi pembalikan segala konsekuensi jahat dosa, terhadap Allah dan sesama.
Lukas –Kisah Para Rasul menjadi sebuah nyanyian syukur bagi kasih karunia Allah yang tidak ada bandingannya, yang dicurahkan kepada orang-orang berdosa. Pengampunan milik Allah




TIDAK ADA LAGI PEMBALASAN
Volte-Face (Perubahan) Yang Tidak Dapat Dijelaskan
Cerita tentang penolakan Yesus dikampung halamanNya di Nazaret  yang mulanya takjub yang berubah menjadi sebuah rencana pembunuhan, hal ini yang tidak dapat dijelaskan karena Lukas menjelaskan kisah yang tidak mungkin.
Yesaya 61 pada Abad Pertama Masehi
Pendapat Ford tentang penyusunan pasalnya menuju kepengharapan mesianis Yahudi yang pada masanya disoroti. Paguyuban Qumran mengubah pemahaman sosial Tahun Yobel menjadi pemahaman eskatologis dan apokaliptis.
Pembalasan Dilampaui!
Kecurigaan para Yahudi karena ketika pembacaan kita Itu Yesus tidak menaruh unsur pembalasan atau penghhakiman terhadap musuh-musuh yang membuat seluruh sinagoge marah.. Ia memperkenalkan Mesias Allah telah datang melalui Tahun Rahmat Allah.

PARADIGMA MISIONER LUKAS
1.      Pneumatologi Lukas ; Yesus hadir dalam pengalaman baru seperti Kehadiran Yesus ketika kedua murid pergi ke Emaus; artinya tidak ada keputus asaan, tidak hanya memulai misi ia pun membimbing para misionaris.
2.      Korelasi misi Yahudi dan bukan Yahudi; Lukas seorang bukan Yahudi, yang melihat kebutuhan untuk menanamkan akar gereja bukan Yahudi di Israel.
3.      Kamu adalah saksi dari semuanya ini
4.      Pertobatan, pengampunan dosa dan keselamatan
5.      Hubungan yang baru antara yang kaya dan miskin
6.      Memberitahukan damai sejahtera oleh Yesus Kristus
7.      Pengambaran gereja pada Kristen mula-mula
8.      Bencana dan penderitaan seperti penangkapan Petrus dan Yohanes dan interogasi para penguasa.

BAB 4 MISI DALAM PAULUS: UNDANGAN UNTUK BERGABUNG DENGAN KOMUNITAS ESKATOLOGIS

MISONARIS PERTAMA:TEOLOG PERTAMA

Rasul Paulus memiliki daya tarik khusus bagi para misionaris karena dia teolog pertama dan misionaris pertama.  Warneck dalam bukunya menyorot tentang metode-metode misi Paulus dan apa yang dapat dipelajari para misionaris masa kini dan dirinya.  Selama bertahun-tahun ia dianggap sebagai pencipta suatu sitem dogmatika. Teologinya adalah suatu analisa tentang realitas yang didorong suatu pengalaman mula-mula.

PERTOBATAN DAN PEMANGGILAN PAULUS
Pemanggilan dan pertobatan Paulus yang mengubahkan dirinya dari seorang yang fanatik menjadi rasul kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi, seorang penganiaya gerakan Kristen mula-mula yang menjadi tokoh protagonis pertama.
Pemahaman ahli menolak istilah pertobatan  Paulus karena Paulus tidak mengubah agamanya dia masih tersiksa sebagai orang yang masih dipenuhi oleh dosa. Para teolog sepakat untuk memakai istilah pemanggilannya bukan pertobatannya. Penekanan pada pemanggilan Paulus jelas adalah suatu koreksi yang paling penting terhadap pemahaman tradisional tentang pertobatan Paulus.
Petrus, Paulus dan Yohanes hidup sebagai orang Yahudi yang benar, harus mengalami sesuatu yang lain agar dapat menjadi umat Allah; mereka harus mempunyai iman kepada Kristus.
Perjumpaan Yesus dengan Paulus secara radikaltelah mengubah pemahaman Paulus tentang jalannya sejarah, bahwa Yesus adalah sang Mesias hanya mungkin berarti bagi seorang Yahudi bahwa zaman akhir telah benar-benar dimulai.
Paulus  beraliran Hillel, yang lebih terbuka kepada bukan Yahudi daripada aliran-aliran rabinik lainnya.inilah faktor kemungkinan pengaruh pembentuk dirinya sebgai seorang Kristen.
Banyak orang Yahudi berbahasa Yunani  dipenuhi dengan cemooh dan benci pada dunia kafir dan secara fanatiksetia pada tradisi mereka sendiri; karena itu mereka sangat membeci sekte baru ini. Kalau benar bahwa Paulus bukanlah pencetus misi Kristen kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka benar pula bahwa ia tidak mempunyai niat untuk memutuskan  hubungan kepemimpinan Yerusalem, karena meletakan Injil secara terpandang dan memperkuat tentang keesaan gereja dalam kebenaran Injil.




STRTEGI MISI PAULUS
Misi ke Metropolis
Tipe misi Kristen mula mula seperti pengkotbah keliling, melaksanakan misi kepada orang Yunani, mengkoreksi penadfsiran yang keliru. Metropolis adalah pusat utama sejauh menyangkut komunikasi, budaya,  perdagangan, politik dan agama. Paulus berpikir secara regional bukan etnis. Visi misioner Paulus bersifat mendua sampai pada persidangan.  Paulus memulai melihat misi dalam pengertian oikumenis; seluruh dunia didiami harus dijangkau dengan Injil.
Misi Paulus mengajarkan tentang akhir zama, mendirikan  jemaat setempat, yang diusahakan dipupuknya melalui kunjungan-kunjungan  pengembalaan sesekali dan surat-surat panjang  dan mengirimnya dengan rekan sekerjanya.
Paulus dan Rekan-rekannya
Paulus adalah memiliki rekan-rekan dan dia merangkul jemaat. Inilah misi kerjasama yang dibangunnya.
Kesadaran Diri Rasuli Paulus
Paulus dan cara menampilkan dirinya sebagai model untuk diteladani. Metodenya mengumpulkan mualaf disekitarnya dan dengan perilakunya sendiri ia menunjukan apa yang diajarkannya. Ia menjadikan dirinya sebagai model keteladan itu sendiri.


MOTIVASI MISI PAULUS
Rasa Keprihatinan
Keprihatinan Paulus tentang diluar Kristus itu tersesat, dalam perjalanan menuju kehancuran  dan dalam kebutuhan yang sangat mendesak akan keselamatan
Rasa Tangggungjawab
Paulus mempunyai kewajiban untuk memberitakan Injil/ kewajiban yang tak terelakkan.  (1 Kor.9:27) , adalah cara Paulus memberitakan injil dicirikan oleh fleksibelitas, kepekaan dan empati.
Rasa bersyukur
Memberitakan injil bagi Paulus karena yang lain membutuhkan rasa hak istimewa, kasih karunias dan rasa sukur.



MISI DAN KEMENANGAN ALLAH
Paulus yang Apokaliptik
Apokaliptik Paulus menekankan bahwa keselamatan terletak hanya di masa mendatang.
Gereja Kristen dan Apokaliptik
Paulus mengganti apokaliptik menjadi eskatologi dalam surat suratnya.
Pusat Grativikasi Baru Apokaliptik
Paulus merumuskan spirtualitasnya dengan apokaliptik, kematian dan kebangkitan Kristus menandai terobosan  zaman baru di masa depan ke dalam zaman lama dimasa kini.
Kehidupan Baru di dalam Kristus
Pengharapan Paulus hanya didalam Kristus. Paulus jarang menggunakan pemahaman dilahirkan kembali dan bertobat namun diperdamaikan oleh Allah, dibenarkan, diperbaharui disini dan sekarang juga.
Ziarah Bangsa-Bangsa ke Yerusalem
Misi kepada bangsa bukan Yahudi mempunyai prioritas tertinggi dibandingkan kepada bangsa Yahudi.
Universalisme Paulus
Ia tidak ditugasi untuk memberitakan ledakan apokaliptik yang sewenang weang kepada dunia. Ia memang memberitakan murka Allah, tetapi hanya sebagai latar gelap suatu pesan yang sangat positif.
Apokaliptik dan Etika
Fokus pada parousia  adalah untuk undangan untuk bersikap pasif dan diam secara etis. Paulus menganggap gereja terlibat dalam perjuangan melawan dunia mengingat kenyataan bahwa seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu. Gereja sebagai paguyuban akhir zaman  yang memiliki makna dan peran. Paulus melakukan penyerahan kepada Allah dalam pengharapannya

HUKUM TORAH, ISRAEL DAN BANGSA-BANGSA BUKAN YAHUDI
Paulus dan Yudaisme
Paulus sangat kental dengan yudaisme, Paulus memiliki banyak keyakinan dengan agama lain.
Fungsi Hukum Torah
Perlawanan Paulus terhadap torah yang dianggan Imanap pada jalan menuju keselamatannya. Terkadang Paulus sangat positif terhadap torah tetapi sangat negartif pada praktiknya seperti sunat.
Penerimaan Tanpa Syarat
Tidak ada bedanya antara Yahudi dan bukan Yahudi, mereka dibawah kuasa dosa semuanya telah kehilangan kemuliaan Allah namun karena penebusan dalam Kristus kita dibenarkan.
Masalah Israel yang Tidak Bertobat
Paulus mengatakan dalam Galatia 3:28 untuk mengakomodir keselamatan kepada diluar orang Yahudi.
Roma 9-11
Tema teks ini adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya. Paulus mengharapkan keselamatan tiap orang Yahudi dalam tindakan Allah pada saat parousia, karena Gereja tiidak pernah dapat memindahkan Israel  kedalam iman Israel. Ada istilah diluar dari Yahudi yang dicangkokkan dalam iman. Teks ini mengeaskan saling ketergantungan dan keterikatan yang dialektis antara orang Yahudi dan bukan Yahudi.

GEREJA: KOMUNITAS ESKATOLOGIS SEMENTARA
Eklesia dalam Tulisan Paulus
Pemahaman eklesia  biasanya mengacu pda pertemuan  warga laki-laki  merdeka di kota. Eklesiogi Paulus mengarah kepada rumah tangga, perhimpunan  sukarela, sinagoge dan aliran filsafat

Baptisan dan Menghalangi Halangan
Dipersatukan orang percaya melalui baptisan yang berpusat pada kematian dan kebangkitan Kristus. Mengenakan Kristus, yang disalibkan dan kebangkitan dan telah diterima sebagai anak-anak Allah. Iman dalam Kristus mewujudkan persekutuan. Perdamaian dengan Allah terancam bila orang Kristen tidak diperdamaikan dengan sesamanya. Allah dalam Kristus telah menerima kita tanpa syarat.

Demi Dunia
Gereja adalah dunia yang taat kepada Allah. Misinya yang utama  adalah  menjadi ciptaan baru.  Gereja tdak berorientasi pada dunia luar. Ia terlibat dalam dunia ia bersifat misioner dan kita terpanggi mempraktikan gaya hidup Mesianik. Gereja itu kudus, tubuh Kristus di muka bumi ini. Gereja itu Kudus, tubuh Kristus di muka bumi dan bila orang tidak peka terhadap sekitarnya menghinakan jemaat Allah (1 Kor. 11:22)


PARADIGMA MISIONER PAULUS
  Menafsirkan Paulus haruslah ditujukan pada usaha mendapatkan kembali  kesatuan teologi dan penginjilannya dan kesatuan antara pembenaran oleh iman dan misi dunia. Tugas misinya adalah memandang tugas rasuli Gereja
Paradigma misi Paulus
1.      Gereja sebagai Paguyuban baru. Dampak dalam misinya menciptakan banyak Gereja atau paguyuban
2.      Misi kepada Yahudi?
-          Orang Kristen bukan Yahudi tidak boleh kehilangan pengertian tentang kenyataan bahwa Israel adalah matrix dari umat eskatologis
-          Orang Kristen bukan Yahudi tidak benra-benar bertindak seperti tamu di rumah Israel.
-          Diaolog sangatlah penting
-          Setiap dialog teologis dan diskusi mengenai Israel harus membedakan antara tempat Israel dalam perjanjian Allah dan negara atau bangsa Israel yang empiris dan modern.
3.      Misi di dalam konteks kemenangan Allah akan segera datang
Dalam hal ini beker mengusulkan pendekatan yang berlawanan, yakni berpegang pada substansi eskatologis apokaliptik Paulus tanpa memutlakan bentuknya.
4.      Misi dan Transformasi Masyarakat
Paulus membangkitkan masalah tentang hubungan antara gereja dan dunia dan pertanyaan tentang apakah eskatologis apokaliptik berkaitan dengan pemanggilan gereja didalam masyarakat (partisipasinya).
5.      Misi di dalam kelemahan.
Pembenaran Kristen di antara pembenaran  yang sudah dianugerahkan dan penebusan yang dijamin pasti. Penderitaan bukanlah ditanggung secara pasif tetapi keterlibatan aktif gereja dengan dunia demi penebusan dunia sendiri.
6.      Tujuan Misi
Ia telah dikuduskan untuk mewujudkan janji Allah oleh Yesus Kristus. Bagi Paulus Gereja bukan tujuan akhir misi (Universalitas Injil ditandingi oleh universalitasan panggilan sang rasul)


No comments:

Post a Comment