LUKAS-
KISAH PARA RASUL: MEMPRAKTIKAN PENGAMPUNAN DAN SOLIDARITAS DENGAN KAUM MISKIN
Makna Penting Lukas
Dalam laporan lukas ada hal yang
menonjol dan sangat menentukan tentang
misi yaitu tentang Kotbah Yesus di sebuah sinagoge dikampungnya di Nazaret yang
menerapkan nubuatan Yesaya 61:1 kepada dirinya dan pelayanan Yesus sendiri.
berdasarkan Lukas 4:16-21telah menggantikan “ Amanat Agung” Matius dalam
memahami misi Kristus dan misi gereja.
Lukas menetapkan sebuah sentral misi
tentang sejarah gereja mula-mula yang membedakan dengan tiga injil lainnya.
Lukas tidak hanya menuliskan tentang sebuah injil tetapi bagaimana para rasul.
Yang menarik dari injil lain bahwa penulis Lukas satu-satunya penulis bukan
Yahudi dari sebuah kitab Perjanjian Baru dan menulis bagi orang Kristen pada
umumnya berasal bukan Yahudi. Namun, tampaknya ia membayangkan banyak paguyuban
daripada hanya satu paguyuban seperti yang dilakukan oleh Matius.
Persamaan Injil Lukas dan Matius
1. Kedua
Injil ditulis dalam periode yang kurang lebih bersamaan, barangkali pada tahun
80 an pada pemerintahan Kaisar
Domitianus dari Roma
2. Lukas
dan Matius, sampai batas yang cukup kuat memamfaatkan sumber-sumber yang sama,
yaikni Markus dan sumber ucapan (atau Q)
3. Menulis
untuk paguyuban-paguyuban yang mengalami transisi.
Situasional pada konteks ada Gerakan
Zelot dilingkungan Yudaisme yang
mendorong pecahnya perang Yahudi menyebabkan kehancuran Yerusalem dan hampir total mengubah wajah Yudaisme.
Gereja Kristen, yang dimulai sebagai suatu gerakan pembaharuan dalam Yudaisme ,
selama sekitar empat puluh tahun sebelumnya, telah mengalami transformasi yang
hampir punah. Gereja tidak lagi memenangkan orang Yahudi jumlah yang sangat
besar pada iman dalam Yesus Kristus yang
menjadi gereja bukan kepemilikan yahudi. Seperti pada misi Paulus dalam upaya penjangkauan dalam usaha
penyebaran misi Paulus tentang kedatangan kembali Kristus, walau pada
perjalanannya Iman Gereja diuji dalam terjadinya kemerosotan entusiasme dan
krisis identitas. Disinilah Lukas berperan dalam penulisannya, seperti dalam
kesejarahanNya Yesus hadir dalam paguyubannya tapi Yesus masih hadir di dalam
RohNya yang terus menerus memimpin ke dalam pengalaman yang baru dalam
komunitas namun Lukas menjempati ketransisian pengalaman dari sudut pandang
baru tentang Yesus dalam versi baru dalam gereja mula-mula, seperti dalam tema
pelayanan Roh Kudus, sentralitas pertobatan dan pengampunan, doa, kasih dan
penerimaan terhadap musuh, keadilan dan kejujuran dalam hubungan-hubungan antar
manusia, seperti hubungan Yesus dengan orang miskin, perempuan, para pemungut
cukai dan orang Samaria.
Studi Hans Conzelman tentang Lukas
secara konsisten telah mengurangi pengharapan terhadap penggenapan eskatologis
yang segera akan datang yang mencirikan paguyuban Kristen mula-mula., Roh Kudus
bukan lagi karunia eskatologis melainkan substusi untuk sementara waktu bagi
pemilik keselamatan akhir. Lukas memperkenalkan kembali tentang Heilsgeschichte
“sejarah keselamatan sampai pada zaman gereja yang dimulainpada hari Pentakosta
sampai hari ini. Lukas mempertahankan ketegangan antara eskatologis dan sejarah
dan tidak menempatkan eskahaton sebagai titik akhir pada zaman histori
keselamatan.
Lukas menekankan narasi bukan sebagai
laporan kepada polisi tetapi bagaimana pembaca dan pendengar dan pembaca
menyadari akan makna yang lebih mendalam dari apa yang terjadi memberi kesan
kepadanya tanpa ada dilupakan akan kebenaran mengenai kuasa Allah dibuat jelas
didalamnya
ORANG
YAHUDI, ORANG SAMARIA DAN ORANG BUKAN YAHUDI DALAM LUKAS DAN KISAH PARA RASUL.
Perbedaan
antara Injil Lukas dan Kisah Para Rasul
Cara utama Lukas dalam berusaha mengartikulasikan teologi misinya
adalah dengan menulis bukan hanya satu buku , melainkan dua. Yang menekankan
suatu kenyataan historis. Injil Lukas menekankan sunggu Yesus berhati-hati
dengan hubunganNa dengan orang-orang bukan Yaudi.
Misi
kepada Bukan Yahudi dalam Lukas 4;16-30
Tiga keprihatinan Lukas: sentralisasi
kaum miskin dalam pelayanan Yesus,
penolakan untuk melakukan pembalasan dan misi kepada orang-orang bukan Yahudi.
Yesus juga menekankan bahwa Allah bukan hanya Allah Yahudi tetapi Allah bagi orang bukan Yahudi, mengingat
bahwa Nabi Elia telah mencurahkan pertolongan Allah kepada perempuan Sidon.
Perjumpaan
dengan Orang-orang Samaria
Perjumpaan Yesus dengan orang Samaria merupakan
misi dalam rencana ilahi. Seperti Lukas menceritakan tentang sepuluh orang
kusta yang hanya satu yang mengucapkan terimakasih, dialah seorang samaria
sementara 9 lainnya adalah Yahudi.
Amanat
Agung Lukas
Lukas 24:46-49 menekankan penggenapan
janji Kitab Suci; ia hanya menjadi mungkin setelah kematian dan kebangkitan
Mesias Israel; penekanan sentral adalh pesan tentang pertobatan dan
pengampunan; ia dimaksudkan untuk semua bangsa, ia harus mulai dari Yerusalem.
Keyahudiaan
Lukas
Penekananann adalah penolakan orang
Yahudi kepada Yesus menjadi misi kepada diluar orang Yahudi.
Yerusalem
Lukas memahami kota Yerusalem pusat kudus
dimana Mesias akan menampakan diri, semua bangsa akan berkumpul untuk memuji
Allah pembaca dalam Lukas diingatkan Yesus sedang berjalan di kota Yerusalem
untuk memberitakan pertobatan dan
pengampunan dosa.
Mula-mula
kepada Orang Yahudi, kemudian Bukan orang Yahudi
Lukas menekankan bahwa orang Kristen
Yerusalem mula-mula hidup sebagai orang Yahudi yang saleh, mengunjungi Bait
Allah, hidup dalam ketaatan kepada Torah dan kebiasaan para leluhur.
Perpecahan
Israel
Terjadi perlawanan orang Yahudi terhadap
Injil muncul berulangkali dalamKisah Para Rasul bahkan terjadi martir namun
tetap para rasul berkotbah kepada orang Yahudi. Dalam kisah para rasul kisah
pertobatan Yahudi berkali-kali dilaporkan.
Kisah
yang Tragis
Campur tangan kehidupan Keyahudian tidak
bisa dihilangkan dalam Kisah Para Rasul, orang Yaudi yang tidak bertobat tidak
dipermasalahkan oleh Lukas.
INJIL
BAGI KAUM MISKIN DAN ORANG KAYA
Orang
Miskin dalam Injil Lukas
Lukas menaruh perhatian kepada orang
Miskin dan kelompok marjinal lainnya. Keprihatinan Lukas adalah dengan
masalah-masalah sosial ditulisnya: dengan roh-roh dan kuasa jahat dalam
masyarakat abad pertama yang merampas kehormatan dan kepribadian, penglihatan
dan suara, serta roti dari kau perempuan
, laki-laki dan anak-anak, dan berusaha menguasai hidup mereka demi keuntungan
pribadi; dengan egoisme dan perhambaan orang-orang itu sendiri; dengan
janji-jani dan kemungkinan-kemungkinan bagi kaum miskin yang terbuang.
Dan
yang Kaya
Orang kaya adalah justru yang terhimpit
oleh kekayaan sendiri. seprti orang Farisi mengacu kepada indentita moralnya
yang merasa benar dan mencemohkan orang lain. Yang kaya motifnya pembalikan,
mengkontraskan kebahagiaan masa kini dengan penderitaan masa depan.
Yesus
dari Nazaret
Misi dalam Lukas 4:8 untuk membalikan
misi orang miskin. Hal ini semcam manifesto Yesus, bahwa Allah belum melupakan
mereka. Yesus memberitakan dan mendorong diriNya bertindak untuk
perubahan-perubahan fundamental di dalam masyarakat pada zamanNya, tidak dapat
disangkal.
Penginjil
bagi Kaum Kaya?
Pertobatan Zakeus, kepala pemungut cukai dari
Yeriko, ia tidak terpanggil mengikuti Yesus
secara fisik, ia menjadi murid dengan mempraktekan perkataan Yesus.
Etika Ekonomi Lukas terungkap dalam gagasan tentang memberi sedekah.
Semuanya
Membutuhkan Pertobatan
Orang kaya di uji dalam kekayaannya did
alam Lukas sementara yang iuji dalam kesetiaan. Baik yang kaya maupun yang
miskin adalah berdosa yang berakar dalam hatinya
KESELAMATAN
DALAM LUKAS- KISAH PARA RASUL
Lukas menonjolkan tentang keselamatan dan gagasan didalamnya
ada pertobatan dan pengampunan dosa. Lukas memberikan tempat yang menonjol bagi
metanoeo (bertobat) dan metanoia (pertobatan).
Sementara dalam Kisah Para Rasul
menekankan pemahaman tentang pertobatan dan perubahan hati. Mereka yang bertobat dan dosa-dosanya
diampuni mengalami soteria (keselamatan).
Keselamatan meliputi pembalikan segala konsekuensi jahat dosa, terhadap Allah
dan sesama.
Lukas –Kisah Para Rasul menjadi sebuah
nyanyian syukur bagi kasih karunia Allah yang tidak ada bandingannya, yang
dicurahkan kepada orang-orang berdosa. Pengampunan milik Allah
TIDAK
ADA LAGI PEMBALASAN
Volte-Face (Perubahan)
Yang Tidak Dapat Dijelaskan
Cerita
tentang penolakan Yesus dikampung halamanNya di Nazaret yang mulanya takjub yang berubah menjadi
sebuah rencana pembunuhan, hal ini yang tidak dapat dijelaskan karena Lukas
menjelaskan kisah yang tidak mungkin.
Yesaya 61 pada Abad
Pertama Masehi
Pendapat
Ford tentang penyusunan pasalnya menuju kepengharapan mesianis Yahudi yang pada
masanya disoroti. Paguyuban Qumran mengubah pemahaman sosial Tahun Yobel menjadi
pemahaman eskatologis dan apokaliptis.
Pembalasan Dilampaui!
Kecurigaan para Yahudi karena ketika
pembacaan kita Itu Yesus tidak menaruh unsur pembalasan atau penghhakiman
terhadap musuh-musuh yang membuat seluruh sinagoge marah.. Ia memperkenalkan
Mesias Allah telah datang melalui Tahun Rahmat Allah.
PARADIGMA
MISIONER LUKAS
1.
Pneumatologi Lukas ; Yesus hadir dalam
pengalaman baru seperti Kehadiran Yesus ketika kedua murid pergi ke Emaus;
artinya tidak ada keputus asaan, tidak hanya memulai misi ia pun membimbing
para misionaris.
2. Korelasi
misi Yahudi dan bukan Yahudi; Lukas seorang bukan Yahudi, yang melihat
kebutuhan untuk menanamkan akar gereja bukan Yahudi di Israel.
3. Kamu
adalah saksi dari semuanya ini
4. Pertobatan,
pengampunan dosa dan keselamatan
5. Hubungan
yang baru antara yang kaya dan miskin
6. Memberitahukan
damai sejahtera oleh Yesus Kristus
7. Pengambaran
gereja pada Kristen mula-mula
8. Bencana
dan penderitaan seperti penangkapan Petrus dan Yohanes dan interogasi para
penguasa.
BAB
4 MISI DALAM PAULUS: UNDANGAN UNTUK BERGABUNG DENGAN KOMUNITAS ESKATOLOGIS
MISONARIS PERTAMA:TEOLOG PERTAMA
Rasul
Paulus memiliki daya tarik khusus bagi para misionaris karena dia teolog
pertama dan misionaris pertama. Warneck
dalam bukunya menyorot tentang metode-metode misi Paulus dan apa yang dapat
dipelajari para misionaris masa kini dan dirinya. Selama bertahun-tahun ia dianggap sebagai
pencipta suatu sitem dogmatika. Teologinya adalah suatu analisa tentang
realitas yang didorong suatu pengalaman mula-mula.
PERTOBATAN
DAN PEMANGGILAN PAULUS
Pemanggilan dan pertobatan Paulus yang
mengubahkan dirinya dari seorang yang fanatik menjadi rasul kepada
bangsa-bangsa bukan Yahudi, seorang penganiaya gerakan Kristen mula-mula yang
menjadi tokoh protagonis pertama.
Pemahaman ahli menolak istilah
pertobatan Paulus karena Paulus tidak
mengubah agamanya dia masih tersiksa sebagai orang yang masih dipenuhi oleh
dosa. Para teolog sepakat untuk memakai istilah pemanggilannya bukan
pertobatannya. Penekanan pada pemanggilan Paulus jelas adalah suatu koreksi
yang paling penting terhadap pemahaman tradisional tentang pertobatan Paulus.
Petrus, Paulus dan Yohanes hidup sebagai
orang Yahudi yang benar, harus mengalami sesuatu yang lain agar dapat menjadi
umat Allah; mereka harus mempunyai iman kepada Kristus.
Perjumpaan Yesus dengan Paulus secara
radikaltelah mengubah pemahaman Paulus tentang jalannya sejarah, bahwa Yesus
adalah sang Mesias hanya mungkin berarti bagi seorang Yahudi bahwa zaman akhir
telah benar-benar dimulai.
Paulus
beraliran Hillel, yang lebih terbuka kepada bukan Yahudi daripada
aliran-aliran rabinik lainnya.inilah faktor kemungkinan pengaruh pembentuk
dirinya sebgai seorang Kristen.
Banyak orang Yahudi berbahasa
Yunani dipenuhi dengan cemooh dan benci
pada dunia kafir dan secara fanatiksetia pada tradisi mereka sendiri; karena
itu mereka sangat membeci sekte baru ini. Kalau benar bahwa Paulus bukanlah
pencetus misi Kristen kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka benar pula bahwa
ia tidak mempunyai niat untuk memutuskan
hubungan kepemimpinan Yerusalem, karena meletakan Injil secara
terpandang dan memperkuat tentang keesaan gereja dalam kebenaran Injil.
STRTEGI
MISI PAULUS
Misi ke Metropolis
Tipe misi Kristen mula mula seperti
pengkotbah keliling, melaksanakan misi kepada orang Yunani, mengkoreksi
penadfsiran yang keliru. Metropolis adalah pusat utama sejauh menyangkut
komunikasi, budaya, perdagangan, politik
dan agama. Paulus berpikir secara regional bukan etnis. Visi misioner Paulus
bersifat mendua sampai pada persidangan.
Paulus memulai melihat misi dalam pengertian oikumenis; seluruh dunia
didiami harus dijangkau dengan Injil.
Misi Paulus mengajarkan tentang akhir
zama, mendirikan jemaat setempat, yang
diusahakan dipupuknya melalui kunjungan-kunjungan pengembalaan sesekali dan surat-surat
panjang dan mengirimnya dengan rekan
sekerjanya.
Paulus
dan Rekan-rekannya
Paulus adalah memiliki rekan-rekan dan
dia merangkul jemaat. Inilah misi kerjasama yang dibangunnya.
Kesadaran
Diri Rasuli Paulus
Paulus dan cara menampilkan dirinya
sebagai model untuk diteladani. Metodenya mengumpulkan mualaf disekitarnya dan
dengan perilakunya sendiri ia menunjukan apa yang diajarkannya. Ia menjadikan
dirinya sebagai model keteladan itu sendiri.
MOTIVASI
MISI PAULUS
Rasa Keprihatinan
Keprihatinan
Paulus tentang diluar Kristus itu tersesat, dalam perjalanan menuju
kehancuran dan dalam kebutuhan yang
sangat mendesak akan keselamatan
Rasa Tangggungjawab
Paulus
mempunyai kewajiban untuk memberitakan Injil/ kewajiban yang tak
terelakkan. (1 Kor.9:27) , adalah cara
Paulus memberitakan injil dicirikan oleh fleksibelitas, kepekaan dan empati.
Rasa bersyukur
Memberitakan
injil bagi Paulus karena yang lain membutuhkan rasa hak istimewa, kasih
karunias dan rasa sukur.
MISI
DAN KEMENANGAN ALLAH
Paulus yang Apokaliptik
Apokaliptik Paulus menekankan bahwa
keselamatan terletak hanya di masa mendatang.
Gereja
Kristen dan Apokaliptik
Paulus mengganti apokaliptik menjadi
eskatologi dalam surat suratnya.
Pusat
Grativikasi Baru Apokaliptik
Paulus merumuskan spirtualitasnya dengan
apokaliptik, kematian dan kebangkitan Kristus menandai terobosan zaman baru di masa depan ke dalam zaman lama
dimasa kini.
Kehidupan
Baru di dalam Kristus
Pengharapan Paulus hanya didalam
Kristus. Paulus jarang menggunakan pemahaman dilahirkan kembali dan bertobat
namun diperdamaikan oleh Allah, dibenarkan, diperbaharui disini dan sekarang
juga.
Ziarah
Bangsa-Bangsa ke Yerusalem
Misi kepada bangsa bukan Yahudi
mempunyai prioritas tertinggi dibandingkan kepada bangsa Yahudi.
Universalisme
Paulus
Ia tidak ditugasi untuk memberitakan
ledakan apokaliptik yang sewenang weang kepada dunia. Ia memang memberitakan
murka Allah, tetapi hanya sebagai latar gelap suatu pesan yang sangat positif.
Apokaliptik
dan Etika
Fokus pada parousia adalah untuk
undangan untuk bersikap pasif dan diam secara etis. Paulus menganggap gereja
terlibat dalam perjuangan melawan dunia mengingat kenyataan bahwa seperti yang
kita kenal sekarang akan berlalu. Gereja sebagai paguyuban akhir zaman yang memiliki makna dan peran. Paulus
melakukan penyerahan kepada Allah dalam pengharapannya
HUKUM
TORAH, ISRAEL DAN BANGSA-BANGSA BUKAN YAHUDI
Paulus
dan Yudaisme
Paulus sangat kental dengan yudaisme,
Paulus memiliki banyak keyakinan dengan agama lain.
Fungsi
Hukum Torah
Perlawanan Paulus terhadap torah yang
dianggan Imanap pada jalan menuju keselamatannya. Terkadang Paulus sangat
positif terhadap torah tetapi sangat negartif pada praktiknya seperti sunat.
Penerimaan
Tanpa Syarat
Tidak ada bedanya antara Yahudi dan
bukan Yahudi, mereka dibawah kuasa dosa semuanya telah kehilangan kemuliaan
Allah namun karena penebusan dalam Kristus kita dibenarkan.
Masalah
Israel yang Tidak Bertobat
Paulus mengatakan dalam Galatia 3:28
untuk mengakomodir keselamatan kepada diluar orang Yahudi.
Roma
9-11
Tema teks ini adalah kekuatan Allah yang
menyelamatkan setiap orang yang percaya. Paulus mengharapkan keselamatan tiap
orang Yahudi dalam tindakan Allah pada saat parousia,
karena Gereja tiidak pernah dapat memindahkan Israel kedalam iman Israel. Ada istilah diluar dari
Yahudi yang dicangkokkan dalam iman. Teks ini mengeaskan saling ketergantungan
dan keterikatan yang dialektis antara orang Yahudi dan bukan Yahudi.
GEREJA:
KOMUNITAS ESKATOLOGIS SEMENTARA
Eklesia
dalam Tulisan Paulus
Pemahaman eklesia biasanya mengacu pda pertemuan warga laki-laki merdeka di kota. Eklesiogi Paulus mengarah
kepada rumah tangga, perhimpunan
sukarela, sinagoge dan aliran filsafat
Baptisan dan
Menghalangi Halangan
Dipersatukan orang percaya melalui
baptisan yang berpusat pada kematian dan kebangkitan Kristus. Mengenakan
Kristus, yang disalibkan dan kebangkitan dan telah diterima sebagai anak-anak
Allah. Iman dalam Kristus mewujudkan persekutuan. Perdamaian dengan Allah
terancam bila orang Kristen tidak diperdamaikan dengan sesamanya. Allah dalam
Kristus telah menerima kita tanpa syarat.
Demi Dunia
Gereja
adalah dunia yang taat kepada Allah. Misinya yang utama adalah
menjadi ciptaan baru. Gereja tdak
berorientasi pada dunia luar. Ia terlibat dalam dunia ia bersifat misioner dan
kita terpanggi mempraktikan gaya hidup Mesianik. Gereja itu kudus, tubuh
Kristus di muka bumi ini. Gereja itu Kudus, tubuh Kristus di muka bumi dan bila
orang tidak peka terhadap sekitarnya menghinakan jemaat Allah (1 Kor. 11:22)
PARADIGMA
MISIONER PAULUS
Menafsirkan Paulus haruslah ditujukan pada
usaha mendapatkan kembali kesatuan
teologi dan penginjilannya dan kesatuan antara pembenaran oleh iman dan misi
dunia. Tugas misinya adalah memandang tugas rasuli Gereja
Paradigma misi Paulus
1. Gereja
sebagai Paguyuban baru. Dampak dalam misinya menciptakan banyak Gereja atau
paguyuban
2. Misi
kepada Yahudi?
-
Orang Kristen bukan Yahudi tidak boleh
kehilangan pengertian tentang kenyataan bahwa Israel adalah matrix dari umat
eskatologis
-
Orang Kristen bukan Yahudi tidak benra-benar
bertindak seperti tamu di rumah Israel.
-
Diaolog sangatlah penting
-
Setiap dialog teologis dan diskusi
mengenai Israel harus membedakan antara tempat Israel dalam perjanjian Allah
dan negara atau bangsa Israel yang empiris dan modern.
3. Misi
di dalam konteks kemenangan Allah akan segera datang
Dalam hal ini beker mengusulkan
pendekatan yang berlawanan, yakni berpegang pada substansi eskatologis
apokaliptik Paulus tanpa memutlakan bentuknya.
4. Misi
dan Transformasi Masyarakat
Paulus membangkitkan masalah
tentang hubungan antara gereja dan dunia dan pertanyaan tentang apakah
eskatologis apokaliptik berkaitan dengan pemanggilan gereja didalam masyarakat
(partisipasinya).
5. Misi
di dalam kelemahan.
Pembenaran Kristen di antara
pembenaran yang sudah dianugerahkan dan
penebusan yang dijamin pasti. Penderitaan bukanlah ditanggung secara pasif
tetapi keterlibatan aktif gereja dengan dunia demi penebusan dunia sendiri.
6. Tujuan
Misi
Ia
telah dikuduskan untuk mewujudkan janji Allah oleh Yesus Kristus. Bagi Paulus Gereja
bukan tujuan akhir misi (Universalitas Injil ditandingi oleh universalitasan
panggilan sang rasul)
No comments:
Post a Comment