BAB
I
YESUS
PEMIMPIN SEJATI
Pemimpin adalah orang yang memiliki
kemampuan dalam mempengaruhi orang yang lain untuk melakukan sesuatu yang ingin
dicapainya. Oleh karena itu, tidaklah salah juga bila dikatakatan dunia ini
adalah sejarah para pemimpin.
Bagi kita seorang percaya, Yesus Kristus
selain Guru Agung, Dia adalah pemimpin sejati dan telah terbukti membawa dampak
sangat besar bagi perubahan hidup manusia dan sejarah kehidupan manusia di
dunia ini.
Manusia pada umumnya suka dan senang di
hormati, dihargai, diperhatikan, diberi tempat yang baik dan dilayani Apalagi
bila sudah pernah mengecap dan mengalami hal-hal tersebut. Maka ia ingin
keadaan itu terus berlangsung dan tidak berubah.
Akan tetapi dunia adalah dunia yang
berubah. Dalam Keadaan itu, banyak kali orang yang tidak siap menerima
perubahan, sehingga terjadi krisis mental dan spritualitas atau dalam psikilog
disebut post power syndrom. Lain hal dengan Yesus Ia tidak mengalami gangguan
mental post power syndrom itu, ketika Ia harus turun dari tahta sorgawi.Yesus
Kristus adalah pemimpin yang melayani, mengajar dengan kasih, tidak
mementingkan diri sendiri dan rela mati di kayu salib demi menyelematkan
manusia dari dosa.
Dalam hal kederisasi Yesus sadar betul
Bahwa misi-Nya adalah misi yang panjang, selama dunia masih ada dan sepanjang
sejarah dunia, beratus tahun dan berabad-abad lamanya. Oleh sebab itu Ia
berjuang gigih menyiapkan kader-kader penerus misi keselamatan Allah. Sehingga
misi itu dapat terus berlangsung sampai sekarang, dan tidak patah di tengah
jalan.
Yesus sebagai pemimpin tidak hanya
mengajar murid-murid untuk memperhatikan hal-hal spiritualitas manusia, akan
tetapi mereka di ajarkan hal-hal jasmani dan sakit penyakit manusia.
Murid-murid tidak hanya mengajar biasa
dengan kata-kata. Tetapi mereka ibarat seorang instruktur yang memberi contoh
dan teladan dan teladan bagaimana caranya melakukan dan mepraktekkan segala ap
yang telah di ajarkan oleh Yesus.
Murid-murid yang pergi mengajar itu,
bila telah berhasil, orang percaya dan bertobat, serta mau ikut Yesu, maka
mereka adalah murid-murid Yesus, yang perlu dibaptis dalam nama Bapa, Anak dan
Roh Kudus.
Ketika misi keselamatan itu
dijalankan,muncul masalah dan persoalan yang menakutkan para murid. Biarlah
mereka ingat bahwa Yesus memiliki segala kuasa di bumi dan disorga. Dengan
kuasa itu, Ia berjanji untuk terus menyertai mereka.
BAB
II
AKU
SEORANG PEMIMPIN KRISTIANI
Seorang pemimpin dapat memimpin satu
organisasi atau lembaga atau kelpmpok tertentu. Tetapi, ia juga dapat menjadi
seorang pemimpin mulai dari kelompok yang paling kecil. Yakni, “Aku pemimpin
dalam keluargaku dan aku pemimpin atas dan bagi diriku sendiri”. Pertama,
setiap manusia normal dapat memimpin. Memimpin kelompok tertentu, mulai dari
memimpin kelompok tertentu, mulai kelompok kecil. Mulai dari dirinya sendiri,
memimpin dalam keluarganya lalu lebih luas.
Dua, pemimpin perlu dilatih. Tiap orang
memiliki bakat, kemampuan, potensi dan talenta. Akan tetapi bila semua itu
tidak dikembangkan melalui penggemblengan dan latihan, belajar dan belajar,
maka semua potensi itu tidak bertumbuh dan berkembang secara baik dan maksimal.
Tiga, pemimpin perlu diberi kesempatan,
latihan, dan pengalaman. Untuk menjadi seorang pemimpin kristiani perlu
mengembangkan beberapa langkah cinta kasih pemimpin diantaranya undang Kristus
hadir dalam hidup, kasihilah sebagai Kristus mengasihi, menjadi pelayan melalui
karya yang sesui dengan apa yang dibutuhkan orang yang kita pimpin, bukan
pemain tunggal atau belaku egois, mewariskan karya terbaik kepada mereka yang
akan meneruskan kepemimpinan kita dan selalu rendah hati.
Akhirnya menjadi pemimpin Kristiani itu,bukan
karena proses kelahiran melainkan ada proses pembelajaran dalam dirinya dan
agar pemimpin Kristiani itu dicintai oleh orang-orang yang dipimpinnya, maka
pemmimpin perlu mengundang Yesus untuk hadir dalam hidupnya dan pemimpin memiliki cinta dan mengasihi
orang lain bersumber pada kasih Kristus. Pemimpin kristiani tidak kaku dan beku
oleh berbagai urusan dan tugas tanggung jawab, tetapi ia penuh senyum dan tawa
menghadapi semua persoalan dan orang-orang yang dijumpainya.
BAB
III
SYARAT
PEMIMPIN KRISTIANI
Seseorang menjadi pemimpin tentu tidak
asal dipilih. Mesti ada syarat dan pertimbangan tertentu, mungkin syarat itu
biasa saja atau cukup ketat atau sangat ketat. Dalam catatan sejarah gereja
mula-mula, ketika seorang menjadi pemimpin jemaat syarat itu amat sangat ketat.
Adapu beberapa syarat untuk menjadi
pemimpin kristiani yaitu:
Berhikmat, hikmat adalah kemampuan untuk
memanfaatkan pengetahuan sebaik-baiknya, suatu kombinasi antara kecakapan untuk
membedakan, kecakapan untuk menilai, kebijaksanaan, dan kecakapan-kecakapan
yang serupa.
Bijak atau bijaksana, artinya selalu
menggunakan akal budinya (pengalaman, pengetahuan, spritualitas); tajam,
cermat, dan pandai dan apabila menghadapi kesulitan-kesulitan dalam hidup.
Tidak berat sebelah, tidak memihak,
kalau memihak akan memihak yang benar, berpegang pada kebenaran, tidan sewenang
wenang.
Selain dari hal-hal diatas seorang
pemimpin kristiani juga harus memiliki penguasaan diri. Penguasaan diri perlu
ditingkatkan terhadap hal-hal misalnya, bila berbicara dengan orang lain perlu
memakai kata-kata yang baik nyaman dan meneduhkan, tidak pemarah, suka memberi
dan baik hati,memegang ajaran yang sehat, cakap mengajar dengan mengajar dengan
teladan, mampu memimpin keluarga, bukan hamba uang dan serakah dan hidup saleh
sesuai firman Tuhan. Pemimpin kristiani adalah orang yang saleh. Sebab, Allah
tidak pernah menolak orang saleh (Ayb. 8:20)
BABIV
SPRITUAL
PEMIMPIN KRISTIANI
Kata spriritual berasal dari kata “spritus” yang berarti “rohani” atau roh
yang dalam perjanjian baru “pnemua”
dalam Perjanjian Lama “ruah”.
Kata-kata tersebut kerap kali hanya dipahami dengan istilah “kerohanian saja.
Sehingga pemakaiannya lebih menekankan hubungan pribadi dengan Allah. Akan
tetapi melupakan aspek hubungan dengan sesama dan dengan alam dan
lingkukangnnya.
Pemahaman yang lebih mendalam dan
positif dari istilah spiritualitas lebih dari pengertian kerohanian tersebut.
Spritualitas adalah, pertama, hidup yang terarah kepada Tuhan Allah yang
menjadi pokok dalam seluruh kehidupan manusia. Kedua, spritualitas juga sebagai
motor yang menggerakkan dan memberikan semangat serta dorongan bagi seluruh
aspek-aspek hidup manusia ketika bersentuhan dengan sesamanya dan
lingkungannya. Sisi lain pemahaman spritualitas adalah kekuatan menyembuhkan
dan menyeimbangkan, serta menghidupkan
Manusia membutuhkan spritualitas karana
manusia adalah mahluk hidup dengan berbagai kebutuhan. Hidup dan aktifitasnya
antara lain mencari dan memenuhi kebutuhan sandang papan pangan dan kebutuhan
biologis lainnya dan kebutuhan untuk mengaktualisasikan dirinya.
Yesus Kristus memahami kebutuhan dasar
manusia. Dua kebutuhan dasar itu penting untuk dipenuhi dan dikenyangkan, agar
ia menjadi manusia yang sehat. Kata-Nya, “manusia hidup bukan dari roti saja,
tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah” (Mat. 4:4). Dalam ilmu
kesehatan mental dikatakan bahwa manusia adalah mahluk yang jiwanya haus akan
akan Tuhan. Manusia senantiasa membutuhkan Tuhan agar mentalnya sehat dan baik.
Jiwa terdalam manusia, memang tidak
dapat diisi oleh manusia dengan segala hal yang telah dimiliki olehnya. Tempat
kosong paling dalam di dalam diri manusia, hanya dapat dan mampu diisi oleh
orang-orang yang membuka dirinya dan hidupnya kepada Tuhan. Pengalaman
menunjukkan bahwa setiap orang yang naik menjadi pemimpin, maka ia merasakan
godaan tidak semakin ringan, justru setelah menjadi pemimpin, godaan silih
berganti datang ingin mengalahkan dan menghancurkannya.
Cara agar pemimpin mempu melawan segala
godaan itu adalah dengan membangun spritualitas, tunduk, setia dan kepad-Nya,
lalu berjuang melawannya dengan kekuatan bersama dengan Tuhan. Sebab bila kita
berjuang dengan dan bersama dengan Tuhan, kita memiliki kemampuan yang luar
biasa.
Pemimpin Kristiani adalah pemimpin yang
telah percaya Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juruselamatnya secara pribadi.
Untuk mengalami demikian maka butuh proses atau hal yang penting dikembangkan
dan dialami didalam dirinya.
Pemimpin Kristiani memahami bahwa
spritualitas merupakan cara atau sikap hidupnya yang terarah pada pada Tuhan,
sehingga cara dan sikap itu menjadi motor yang menggerakkan seluruh gerakan
hidupnya dan sangat penting oleh karena, hidupnya semakin sarat dengan godaan
dan tantangan, semakin tinggi pohon, semakin banyak banyak goyangan bagi pohon
hidupnya.
BAB
V
KEYAKINAN
PEMIMPIN KRISTIANI
Kata
yakin mempunyai arti percaya sungguh atau sungguh sungguh percaya. Berarti di
sini pemimpin berusaha menepis dan mengikis perasaan ragu-ragu yang kerap kali
sinngah dan menghinggapi diri manusia. Yakin adalah pemimpin menaruh rasa
percaya yang sungguh-sungguh kepada Tuhan.
Akal manusia kerap kali membuat manusia
ragu-ragu pada Tuhan, lalu ia berbalik memakai kekuatan akal,pikiran,
pengetahuan pengalaman dan kemampuan dirinya sebagai manusia. Pemimpin kristiani
tidak melupakan akalnya dan kekuatannya. Sebab akal dan kekuatannya tetap
penting baginya. Ia anugerah Tuhan juga, akan tetapi dalam hal yang rumit,
ruwet, melampaui akal pikiran dan kekuatannya, tetapi ia yakin bahwa bagi Tuhan
Allah tidak ada yang mustahil.
Selalu akan ada beban bagi orang percaya
dan seorang pemimpin kristiani. Tetapi selalu ada janji bahwa kita akan mampu
menanggung dan memikulnya hingga pada akhirnya, semua masalah yang dihadapi
akan ada solusinya. Inilah yang seharusnya menjadi keyakinan pemimpin
kristiani.
Kalau ia memiliki prolem dan persoalan
sebagai seorang pemimpin oleh karena tugas dan tanggung jawabnya, maka ia yakin
Tuhan akan memampukannya dalam memikul beban itu. Bahkan ia yakin pada akhirnya
akan ada solusi yang baik dari Tuhan. Dalam perjalanan kepemimpinannya ia yakin
Tuhan akan menyertainya juga. Seingga pada akirnya, ia akan sampai pada ujung
kepemimpinanya.
BAB
VI
MODEL
IMAN PEMIMPIN KRISTIANI
Ada empat model beriman menurut Gordon
Alport yaitu, pertama, iman verbal rasional, dalam hal ini iman dipahami
melalui rumusan-rumusan kata dan formulasi kalimat yang rasional. Kedua, iman
emosional, iman yang dihayati melalui pengalaman rohani yang emosional
misalanya suatu pengalaman yang menyentuh hati atau khotbah dan nyanyian.
Ketiga, Iman sosial relasional,iman sebagai pemahaman dan pengakuan rasional
atas ajaran dan doktrin gereja. Iman transendental, iaman adalah suatu
pengalaman mistik (hubungan batin) dengan Tuhan Allah, puncak imannya ketika
mengalami perjumpaan dengan Allah, dimana roh manusia yang fana diserap,
diliputi dan dipenuhi oleh Roh Allah yang kekal.
Ibarat naik tangga, iman dasarnya di
anak tangga satu adalah iman akaliah,
sebab akal dan pengetahuannya tentang iman dan isi iman sangat penting.
Selanjutnya, pemimpin kristiani tidak berhenti disitu. Ia melanjutkan naik ke
anak tangga yang kedua yaitu iman hatiah, yakni iman yang berpusan di hati,
iman yang ada di akal atau otak di lanjutkan dan dibawa masuk ke dalam hatinya.
Hati yang ingin dihargai dan dihormati akan berubah menjadi hati yang mau
menghormati dan menghargai.
Setelah iman hatiah maka pemimpin
kristiani akan naik lagi ke puncak tangga ketiga yaitu iman hayatiah, yakni
dari iman hatiah dibawa naik lagi menjadi iman yang mewujudkan dalam sikap,
kata-kata, perilaku dan perbuatan hidupnya.
Hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan
bukan hanya pendengar saja (Yak. 1:22). Jadi iman hayatiah itu nyata ketika ia
telah beruba menjadi pelaku firman bukan ganya pendengar saja
BAB
VII
PEMIMPIN
KRISTIANI PEMIMPIN PELAYAN
Hasil sebuah angket menunjukkan alasan
orang ingin menjadi pemimpin itu antaa lain: dengan menjadi pemimpin “aku akan
memiliki kuasa, aku memiliki nama yang masyur, aku memiliki harta kekayaan, aku
memiliki prestise diri, aku dapat mengontrol dan memerintah orang-orang yang
saya pimpin”.
Dari angket itu, sangat jelas bahwa
dengan mendapatkan jabatan pemimpin, seorang pemimpin memperoleh sesuatu yang
di harapkankannya dalam hidupnya.hasil angket itu menunjukkan semua harapan itu
tertuju pada sendiri dan kepentingan diri sendiri.
Akan tetapi tidak demikian untuk seorang
pemimpin kristiani. Pemimpin kristiani adalah pemimpin yang melayani atau
pemimpin pelayan. Pemimpin pelayan adalah pemimpin yang menjadi pelayan untuk
mengelola organisasi atau orang-orang yang dipimpinnya. Ia tidak mengelola dan
memimpin mereka sesuka hati.
Pemimpin pelayan memiliki keyakinan
bahwa manusia memiliki nilai intrinsik dalam dirinya. Nilai intrinsik itu
melebihi nilai yang mereka persembahkan, sebagai seorang pegawai bagi
organisasi mereka. Oleh karena itu seorang pemimpin pelayan memiliki komitmen
yang tinggi untuk membantu pertumbuhan orang-orang yang dipimpinnya. Ia
membantu pertumbuhan pribadi, spritualitas, dan profesionalisme mereka.
Pemimpin pelayan dalam pendekatan dengan
orang yang dipimpinnya, mengambil jalan sabar dan lemah lembut, agar mereka
berkesempatan berfikir dan merenungkan dirinya.
Pemimpin mesti cakap mengajar (2 Tim.
2:24). Terutama mengajar tentang melayani. Mengajar dengan teladan adalah
metode yang efektif. Pemimpin pelayan juga selalu siap sedia apabila dibutukan
oleh orang-orang yang membutukan layanannya. Baginya pemimpin dan memimpin
adalah melayani bukan dilayani. Roh Kudus menjadi kekuatan yang memampukan pemimpin pelayan
untuk melayani. Diakui bahwa pemimpin sebaiknya memiliki pengetahuan dan
pendidikan yang cukup, keterampilan memimpin dan berkomuniaksi yang cukup.
Hal-hal itu dapat dipelajari dengan belajar dan melatih diri. Akan tetapi,
semua itu tidak menjadi jaminan pemimpin akan berhasil dan mampu mengerjakan
tugasnya dengan baik dan sukses. Sebagai murid Kristus diakui bahwa kekuatan
dan kemampuan menjadi pemimpin pelayan adalah energi dan sinergi baginya.
BAB
VIII
KETELADANAN
PEMIMPIN KRISTIAN
Pemimpin adalah orang yang berada di
depan orang-orang yang dipimpinnys, ia adalah orang yang dianggap istimewa.
Karena ia orang yang dianggap istimewa, maka segala yang akan dilakukan dan
dikatakannya sudah seharusnya diharapkan membawa hal-hal yang baik bagi
dirinya, bagi kepemimpinannya, bagi orang-orang yang di pimpinnya.
Krisis kepemimpinan akan timbul bila
mana keteladanan hidup pemimpin itu tidak ada. “itu berarti, keteladanan
seorang pemimpin mutlak diperlukan oleh seorang yang menjadi pemimpin.
Teladan adalah suatu sikap, perkataan
dan perbuatan yang baik, yang dimiliki seseorang yang patut diteladani oleh
orang-orang yang lain. Oleh karena hal-hal yang baik itu telah membawa dampak
yang baik bagi dirinya, tetapi juga baik bagi orang-orang yang lain. Beberapa
bentuk keteladanan yaitu: Teladan kasih, kasih adalah kekuatan yang maha ajaib,
ia kekuatan yang selalu memabawa dan menghasilkan hal-hal yang baik. Wujud tayang
perlu diteladankan kepada orang lain adalah kasih itu sabar, kasih itu sabar,
kasih itu murah hati, kasih itu tidak cemburu, kasih itu tidak melakukan yang
tidak sopan, kasih itu tidak mencari keuntungan diri sendiri. Teladan
kata-kata, dalam kata-kata atau ucapan mengalir kekuatan dan energi yang amat
besar.
Pemimpin adalah teladan berkata-kata.
Oleh karena pemimpin banyak melaksanakan kepemimpinannya dengan kata-kata dan
ucapannya. Sebab itu diharapkan kata-katanya menjadi panutan bagi orang banyak.
Jadi apa yang diucapkan, akan berpengaruh pada tinggi rendahnya penghargaan
orang kepada seorang pemimpin. Teladan tingkah laku, pemimpin adalah teladan tingkah
laku. Hal itu berarti tingkah laku seorang pemimpin sudah seharusnya menjadi
panutan bagi orang lain. Teladan iman dan kesetiaan, iman adalah kepercayaan
dan keyakinan kepada Tuhan. Pemimpin adalah teladan iman dan kesetiaan. Itu
berarti pemimpin perlu mendasari hidupnya pada iamn dan kesetiaan pada Tuhan.
Iman pemimpin adalah iman akaliah, yang dikembangkan yang dikembangkan menjadi
iman hatiah memuncak dalam iman hayatiah seingga imannya sungguh-sungguh nampak
oleh mata dan kedengaran telinga sesamanya. Teladan kesucian dan kemurnian,orang
yang telah sungguh- sunguh percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan
Juruselamatnya, hidup suci adalah hidup yang telah diperbaharui, dibenarkan,
diselamatkan, dan dipisahkan dari kehidupan yang berdosa.
Bentuk bentuk keselamatan yang
didapatkan oleh orang lain itu antara lain hidup mereka menjadi lebih baik lagi
dibandingkan sebelumnya. mereka merasa lebih berharga dan dihargai. Potensi
mereka berkembang dan mereka bekerja dengan gembira dan penuh semangat
Mereka banyak meniru cara hidup pemimpin,
mereka merasakan kuasa dan kasih tuhan menyentuh dan sampai pada diri mereka.
Hubungan dengan pemimpin dan sesama menjadi lebih baik, iman ikut bertumbuh,
kata-kata yang dipakai pemimpin memberi keteduhan batin bagi banyak orang.
Semua itu karena dampak pemimpin memberi keteduhan batin bagi banyak orang. Semua
karena dampak pemimpin yang menjadi teladan dalam kasih, teladan dalam
kata-kata, teladan perilaku dan teladan.
BAB
IX
KONTEMPLASI
PEMIMPIN KRISTIANI
Doa kita sering kali meluncur dari mulut
kita berupa kata-kata yang indah, puitis , atau terpsoleh karena belum biasa
memimpin doa. Kata-kata doa kita kadang-kadang keluar dari mulut tanpa kita
pikirkan dan renungkan dengan baik sebelumnya sehingga boleh jadi doa semacam
itu berlalu cepat juga seiring usianya dan berlalunya doa itu, boleh jadi doa
semacam itu kurang memiliki daya bagi perubahan dan pemaharuan diri dan hidup
si pendoa.
Doa kontemplatif menawarkan sebuah pola
dan model doa pribadi yang agak khusus dikembangkan oleh siapa saja, terutama
para pemimpin agar doa benar-benar membawa dampak yang besar bagi diri dan
hidupnya. Doa kontemplasi adalah doa hati, doa kehendak, yang mencapai hadirat
Allah. Mulut dan akal diam, yang ada hanya memandang atau menatap Allah.
Sedangkan hati berdoa tanpa kata. Lalu kehendak ingin bersatu dengan kehendak
ilahi.
Sikap badan mempunyai
pengaruh nyata pada kemampuan untuk menjadi rileks dan memusatkan perhatian.
Badan harus rileks dan penuh perhatian, sikap badan harus enak. Tempat yang
memungkinkan tidak terganggu oleh suara dan gerak orang lain dan gerak orang
lain. Kesadaran akan suara dan gerakan orang lain dapat menjadi hambatan
rileksasi, maka tempat yang tenang sangat di anjurkan. Jika kehidupan harian
semakin aktif dan sibuk, banyak tekanan, semakin memerlukan satu jam, untuk
rileks dan tenang dalam Allah dengan hal itu syaraf dan emosi lentur, sehingga
tiap hari perlu kesembuhan jiwa dan perlu membuka diri kepada roh Allah dalam
ketenangan dan keheningan.
Doa kontempalif penting
bagi seorang pemimpin kristiani karena ini adalah doa yang agak luar biasa,
tetapi dikemas dan dirancang dengan kesadaran, kerelaan serta kesediaan diri.
Bila ia dikembangkan sebaik mungkin maka ia akan memberi makna dan dampak serta
manfaat yang besar bagi pemimpin Kristiani. Di doa kontemplasi ini kita mencari
dan menjumpai hadirat Tuhan, kedamaian, ketenangan dan keteduhan. Karena
mencari hadirat Tuhan secara sadar, rela, teratur, dan kecintaan pada-Nya, maka
Roh Kudus berkarya dalam hati dan hidupnya, ia akhirnya menjadi manusia yang
lebih baik benar pada dirinya sendiri. Ketika doa kontempaltif menjadi biasa
dan teratur dilakukan. Hubungan pribadi dengan Tuhan semakin baik. Hal-hal yang
buruk pelan-pelan mengerang akarnya. Doa kontemplatif yang dilakukan secara
teratur atau pada waktu-waktu tertentu, tetapi teratur akan meregangkang
ketegangan syaraf kita. Dalam doa kontemplatif, dapat diambil langkah antara
lain rileksasi, menyadari Allah hadir menjumpainya, menyerahkan dirinya. Menyerahkan
diri pada Allah, menerima keadaan, menyesal dan memohon ampunan pada Tuhan,
kontemplasi doa, menerima jawaban Tuhan , doa untuk sesama, diakhiri dengan
puja dan puji syukur pada Tuhan Allah
BAB
X
PEMIMPIN
KRISTIANI YANG KREATIF
Kreativitas adalah daya cipta atau
kemampuan untuk menciptakan sesuatu. Kreatif daya cipta ataua kemampuan yang
dimiliki seseorang untuk menciptakan hal-hal yang baru atau berbeda
dibandingkan orang-orang yang lain.
Bagi orang kreatif, hidup bukan sekedar
berfikir, bersikap, dan berbicara. Baginya, lebih dari itu, dia ingin apa yang
yang telah ditemukan itu, diutarakan, diargumentasikan, disikapi, lalu
diperjuangkan untuk mewujud dalam kata dan tindakannya.
Orang-orang mau menjadi kreatif, maka ia
perlu mengembangkan hal-hal yang perlu untuk itu. Kreatifitas bukan hanya milik
orang-orang yang telah diberi talenta kreatif. Tetapi juga dapat dimiliki
setiap orang yang mau dan ingin memilikinya.
Seorang kreatif adalah seorang yang mengembangkan
kemampuan kerja keras. Hal-hal kreatif bukan ditemukan dengan cara santai,
tetapi ia ditemukan karena ia mencari dan menggali dengan tekun dan gigih.
Seorang kreatif dalah seorang perkerja keras, sebab secara iman, “tetapi
baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya
sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.”
(Ef. 4:28).
Bagi orang kreatif, proses berfikir
kreatif mesti sebuah proses mandiri. Tidak dapat didikte, diatur, dipaksa,
dikekang, dikendalikan oleh pihak lain. Seorang kreatif adalah orang yang
merasa pikiran dan pengetahuannya perlu untuk ditambah terus. Kemampuan
berkreasinya tidak bertambah kalau dirinya tidak menambah pengetahuannya.
Seorang kreatif tidak berkacamata kuda.
Pandangannya tidak boleh sempit dan terbatas, ia perlu melihat satu masalah
dari satu sisi, akan tetapi ia melihat masalahnya masalahnya dari berbagai
sisi.
Kreatifitas seseorang akan berkembang
jika proses mendengarkan mendapatkan tempat yang baik. Orang-orang kreatif
adalah orang yang tidak dapat diam, ketika ada alam dan inspirasi muncul dalam
hati dan pikirannya, dia akan melakukan ilham dan inspirasi yang ia temukan dan
berani mengambil resiko, resiko yang diambil tentu dipertimbangkan seminimal mungkin.
Soarang kreatif adalah orang-orang yang
berani untuk gagal. Orang kreatif, berani melangkah maju, harapannya adalah
sebuah kemajuan dan keberhasilan. Tetapi, bila gagal ia berani menanggung
resikonya.
Keberanian mengambil langkah dan resiko,
akan membawa dirinya dan rekan-rekannya melangkah maju kedepan. Sehingga
bersama dirinya, organisasinya tidak akan berjalan ditempat. Orang-orang
disekitar kerjanya akan ikut menjadi kreatif. Sebab ia menciptakan lingkungan
yang kreatif bagi mereka. Pemimpin kristiani adalah pemimpin kreatif, melayani
mereka untuk bertumbuh kepribadiannya, spritualitasnya, profesionalismenya.
BAB
XI
PEMIMPIN
KRISTIANI YANG EFEKTIF
Pemimpin efektif adalah pemimpin yang
proaktif, berjuang menuju goal yang telah dicanangkannya, mendahulukan hal-hal
yang dianggap utama, mengembangkan pola fikir menang-menang, berusaha mengeri
orang terlebih dahulu, berupaya melakukan sinergi, selalu melakukan pembaharuan
yang berkelanjutan.
Pemimpi efektif akan mendapat dukungan
dan kemampuan serta kelancaran dalam kepemimpinanya, oleh sebab ia lebih
proaktif daripada yang reaktif. Memiliki tujuan akhr yang jelas dengan
menggunakan impian-impian sehingga ada daya dorong yang kuat untuk mencapainya.
Mendahulukan yang utama, artinya dapat mengatur waktu dengan baik dan
dikombinasikan dengan membuat skala prioritas, mana yang penting dan mana yang
mendesak.
Memiliki pola pikir menang-menang
sehingga semua orang merasa untung, apa yang orang lain kehendaki perbuat untuk
kita, maka kita prbuat hal itu juga padanya. Mau mengerti orang lain dan bukan
hanya ingin dimengerti. Ada empati mau mendengar, dan rendah hati tanda orang
lain utama dan penting baginya. Membuat sinergi dengan memadukan semua kekuatan
yang ada, sehingga ada kekuatan yang amat besar baginya.
Selalu mengadakan pembaruan dan
perbaikan secara berkelanjutan. Berusaha merawat fisik, mental, sosial, dan
spiritualitasnya, sebab pemimpin dengan aktifitas tinggi perlu hal-hal
tersebut. Jika ia tidak sehat fisik, mental, sosial dan spiritualitasnya maka
akan banyak hal yang terhambat dan tidak tercapai. Secara khusus, pemimpin
kristiani perlu memilki spiritualitas yang terus menerus diperbaharui.
BAB
XII
SENYUM
TAWA PEMIMPIN KRISTIANI
Kegembiraan, kegirangan, sukacita,
nyanyian, puji-pujian, senyu dan tawa, hati yang tenang, kata-kata yang baik
dan positif, memang membuat hidup ini amat indah dan menyenangkan, namun jika
hidup yang sudah berat dan ruwet, ditambah lagi dengan kata-kata yang negatif,
tanpa ada tawa dan senyuman. Maka dunia akan menjadi tempat yang amat berat dan
muram.
Hati yang gembira, bukan bius, bukan
ilusi, bukan manipulasi. Hati yang gembira adalah berkat Rahmat Tuhan bagi
manusia untuk menyembuhkan dan memulihkan daya juang dan daya tahan manusia.
Dalam beberapa tulisan jika orang marah, cemberut, dan muka masam, maka ada
sekitar 70 otot dan syaraf yang bekerja, sebab itu ia sangat menguras tenaga.
Kemudian kalau orang gembira, tersenyum,
girang, riang, dan menyanyi maka hanya ada sekitar 14 oto syaraf yang bekerja.
Oleh sebab itu orang menjadi nyaman, amat rileks, santai, tidak lelah, tidak
menguras tenaga. Dengan tertawa dan tersenyum, otak anda, memerintahkan tubuh
anda melepaskan “hormon sehat”.
Kalau anda ingin tersenyum dan tertawa
usahakan mencari teman dan dekat dengan teman yang menyenangkan. Nontonlah
acara-acara komedi, upayakan untuk tersenyum dan terwa apabila ada hal-hal yang
membuat anda tersenyum, beli atau bacalah buku-buku cerita yang jenaka, carilah
hal-hal yang lebih mudah tersenyum, jangan yang marah dan merengut.lakukan
hal-hal yang menyenangkan. Belajarlah dari orang-orang yang pernah hidup berat.
Kalau pemimpin kristiani banyak tersenyum dan tertawa. Maka dunia akan ikut
tersenyum dan tertawa. Sehingga semua menjadi sehat dan benar.
BAB
XIII
PEMIMPIN
KRISTIANI YANG BERHASIL
Satu sabda Allah. Awal dari dunia ini
dicipta dan dibentuk Allah dikatakan dimulai dari sabda. Sabda Allah sebagai
kekuatan dan kuasa yang amat besar. Ia memimpin umat-Nya dengan bersabda
melalui para pemimpin umat-Nya. Sabda Allah selalu benar, lurus, dapat
dipengang dan diandalkan dalam hidup.
Seorang pemimpin yang membaca sabda,
merenungkannya siang malam hingga masuk dan mempengaruhi hatinya. Kemudian,
sikap, kata-kata perbuatan, tindakan, dan perilaku hidupnya sesuai dengan
ajaran yang dibacanya itu. Maka ia tidak akan menyimpang ke kanan atau ke kiri,
melainkan berjalan lurus di jalan Tuhan yang memang benar dan lurus. Ketika ia
bergumul dengan kepemimpinanya, ia tidak kecil hati, ia tidak berkecil hati, ia
maju terus mengemban amanat karya Tuhan. Ia yakin bahwa ada janji Tuhan
untuknya. Janji itu adalah, “Sebab dengan demikian perjalanmu akan berhasil dan
engkau akan beruntung. Supaya engkau beruntung kemanapun engkau pergi,” (Yos.
1:8, 7). Pemimpin demikian akan berhasil dan beruntung.
Bentuk dan wujud penyertaan Tuhan adalah
keberhasilan dan keberuntungan. Berhasil karena segala masalah akhirnya
ditemukan solusinya, segala problem dapat dilewati satu persatu, program yang
dibuat dapat dikerjakan dan diselesaikan, impian dapat menjadi kenyataan
sebagaian atau semuanya.
No comments:
Post a Comment