Thursday, 24 August 2017

Peran Profesi Ibu Dalam Keluarga

 PERAN PROFESI IBU DALAM KELUARGA

Keluarga adalah tempat pertumbuhan dan perkembangan setiap orang. Didalam keluargalah tercipta pribadi-pribadi yang bermoral dan memiliki iman yang baik melalui pendidikan didalam keluarga. Kualitas didikan yang baik akan tercermin melalui tingkah laku seseorang. Kondisi keluarga yang nyaman serta kehangatan yang terjalin antara setiap anggota keluarga merupakan modal utama untuk membangun keluarga yang baik. Keluarga yang utuh biasanya terdiri dari Ayah, Ibu dan anak-anak.
Dalam keluarga seorang Ayah berperan sebagai pemimpin rumah tangga yang memberikan perlindungan kepada anggota keluarga, menafkahi dan bertanggung jawab atas kesejahteraan keluarga. Sedangkan seorang Ibu berperan sebagai pedamping ayah, yang bertanggung jawab atas urusan rumah tangga seperti mengurus rumah dan mengurus anak-anak.
Sudah semestinya seorang Ayah dan Ibu melaksanakan tugasnya sesuai kedudukannya masing-masing. Namun, di zaman sekarang ini peranan Ayah dan Ibu mengalami pergeseran. Kondisi seperti inilah yang menuntut Ayah dan Ibu untuk mampu memainkan peranan ganda atau muti fungsi. Pergerseran peranan Ayah dan Ibu dapat terjadi apabila adanya perpisahan antara Ayah dan Ibu baik melalui perceraian maupun kematian. Hal-hal seperti ini mendesak Ayah dan Ibu harus memiliki peranan yang fleksibel agar sang anak tidak merasakan kehilangan peranan dari Ayah dan Ibu.
Jika dalam keluarga kehilangan sosok Ayah, maka Ibu harus siap untuk berperan ganda, tidak hanya mengurus urusan rumah tangga, Ibu juga harus mencari nafkah dan memebuhi kebutuhan dasar rumah tangga. Jika dilihat secara terbuka, peranan Ibu sangatlah penting dan sulit dibandingkan seorang Ayah. Seorang Ibu dituntut mengajarkan anaknya tentang dasar-dasar pendidikan yang baik guna memberikan pembekalan sejak dini kepada sang anak, sehingga ketika dewasa ia akan mampu menghadapi kesukaran yang ada.
Betapa sulitnya menjadi seorang Ibu, dibutuhkan banyak keahlian ditambah lagi dengan peranan ganda yang harus dilakukan untuk menggantikan sosok suami dan Ayah dari anak-anak. Dalam keluarga Ibu memainkan banyak peran dan menjadi teladan atau contoh kepada anak-anaknya, kekuatan dan integritas yang dimiliki seorang Ibu dapat mempengaruhi psikologi sang anak yang akan juga berpengaruh kepada masa depan anak.

IBU SEBAGAI MENTERI PENDIDIKAN
Ibu bertanggungjawab atas segala pendidikan yang akan diberikan kepada anak baik pendidikan secara jasmani maupun rohani. Allah memberikan tanggung jawab yang besar bagi setiap perempuan untul menjadi seorang Ibu. Pendidikan yang utama ialah tentang pertumbuhan dan perkembangan iman seorang anak. Mengenal dan memperlajari firman Tuhan merupakan dasar utama (Ulangan 4:20, Efesus 6:4).Mengetahui kebenaran Alkitab yang akan mempengaruhi cara pandangnya mengenai dunia (Mazmur 78:5-6). Pendidikan rohani ini banyak sekali ditinggalkan oleh single parent yang memfokuskan perhatiannya terhadap karir, sehingga kebutuhan rohani sang anak sangatlah minim, maka dari itu pendidikan rohani sang anak tidaklah boleh dianggap sepele.
Ibu juga mengajarkan tentang pentingnya kedisiplinan, mengenalkan dan mengajarkan tentang takutnya akan Tuhan dan beribadah dengan saleh, menentukan batasan-batasan yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan seorang anak/ baik buruknya dalam suatu tindakan, mengajarkan sang anak dengan ketegasan namun tetap menerapkan kasih didalam pengajarannya, memberikan hukuman (punishment) jika melakukan kesalahan namun dalam porsi yang baik dan benar serta mendidik (Ibrani 12:5-11, Amsal 13:24; 19:18; 22:15; 23:13-14; 29:15-17).
Seorang Ibu harus mampu mengenali kemampuan dan kelemahan anaknya, mengetahui apa yang menjadi keterampilan dan minat sang anak. Serta membimbing anaknya didalam bakatnya agar bakat yang dimiliki anaknya dapat tersalur, berkembang, dan menjadi individu yang berkualitas baik di mata masyarakat ataubahkan di Hadapan Nya di Jalan Nya (Amsal 22:6). Pendidikan harus diberikan dengan seimbang antara duniawi dan sorgawi agar tercipta pribadi yang memiliki integritas dan spiritualitas yang matang.

IBU SEBAGAI SEORANG PSIKOLOG
Seorang Ibu yang mengasuh anaknya sejak kecil memiliki ikatan batin yang erat antara satu sama lain. Interaksi antara anak, berdiskusi dengan anak-anak mengenai berbagai hal mampu membuat Ibu lebih mengenal pribadi dan pola pikir sang anak, tentu saja Ibu harus mampu membagi waktu dan menyediakan waktu khusus untuk menghabiskan kebersamaan (Ulangan 6:6-7).
Menghadapi psikologi anak tentu bukan hal yang mudah, ditambah lagi dengan bertambahnya usia anak dimulai dari masa kanak-kanak menuju remaja dan mencapai kedewasaan tentu memiliki pendekatan psikologi yang berbeda. Ibu menempatkan dirinya sebagai tempat dimana anak merasa adanya dukungan secara lisan dan konstan, adanya kemesraan dan kasih yang tanpa syarat (Titus 2:4, 2 Timotius 1:7, Efesus 4:29-32; 5:1-2, Galatia 5:22, 1 Petrus 3:8-9).

IBU SEBAGAI DOKTER SEKALIGUS PERAWAT
Ibu menjaga kesehatan lingkungan yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan sang anak. Menerapkan gaya hidup sehat untuk menjauhkan anak-anak dari segala sesuatu yang mengancam kesehatan. Menjaga dan merawat ketika sang anak dalam keadaan sakit, senantiasa berusaha ada disamping sang anak ketika sedang sakit, menyuapi makan, memandikan dan berbagai hal lainnya dan tidak bosannya memberikan perhatian. Tak jarang seorang Ibu akan mengesampingkan kesehatannya demi sang anak dan mengutamakan keperluan sang anak.

IBU SEBAGAI MENTERI KEUANGAN
Ketika Ibu menggantikan posisi Ayah sebagai pemenuh kebutuhan dalam rumah tangga, sudah pasti akan mengorbankan banyak hal, terutama waktu. Ibu yang memilih menjadi wanita karir demi memenuhi kebutuhan rumah tangga merupakan tugas yang sulit. Membagi perhatian antara mengasuh anak dengan kebutuhan ekonomi keluarga.
Ibu mengatur segala pemasukan serta berbagai pengeluaran, baik kebutuhan pangan, biaya pendidikan, dan berbagai tagihan seperti listrik dan air. Segala perekonomian diatur sendiri oleh Ibu. Tentu saja ini sangat menyita pikiran. Tidak jarang Ibu yang mengalami tekanan dikantor maupun tempat kerjanya, sering melampiaskan kekesalannya jika sang anak melakukan kesalahn dan sudah seharuanya kita sebagai anak memaklumi situasi seperti ini.
Allah memberikan segala kecukupan bagi kita, kita tidak perlu khawatir sebab Allah selalu memelihara dan menjaga kita (1 Petrus 5:7, Mazmur 128:5. Filipi 4:13).


IBU SEBAGAI MOTIVATOR
Ibu memberikan dukungan dalam setiap aktivitas yang dilakukan sang anak, dorongan seperti ini memberikan stimulasi kepada anak untuk melakukan sesuatu dan dapat meningkatkan kognitifitas sang anak. Dukungan dari orang terdekat mampu memberikan rasa nyaman dan meningkatkan kepercayaan diri sang anak.
Ibu juga berusaha menjadi teladan bagi anak-anaknyaagar melakukan hal yang sama, mengajarkan anak dengan langsung memperaktekannya melalui tindakan jauh lebih baik dibandingkan melakukan pengajaran dengan satu arah (Ulangan 4:9,15,23; Amsal 10:9; 11:3, Mazmur 37:18,37).
Allah memberikan kesempatan dan tanggung jawab menjadi seorang istri dan Ibu dalam keluarga seperti tertulis dalam Titus 2:4-5 Dan demikian mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan anak-anaknya, hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar firman Allah jangan dihujat orang.Allah mengingankan perempuan untuk mencintai anaknya.
Allah mengaruniakan keunikan tersendiri didalam pribadi setiap anak. Anak merupakan hadiah dari Allah kepada setiap keluarga (Mazmur 127:3-5). Peranan Ibu sangatlah krusial dalam keluarga, mengandung, melahirkan, mengurus anak hingga dewasa merupakan pekerjaan yang sulit. Pengajaran kepada anak-anak juga berubah seiring dengan waktu pertumbuhan anak dimulai dari masa kanak-kanak hingga dewasa.
Hidup dalam keluarga tunggal bukanlah pilihan, selain orangtua anak-anak juga memiliki peranan dalam keluarga. Berusaha untuk mengerti mengenai keadaan yang terjadi didalam keluarga merupakan hal yang mendasar. Membantu Ibu dalam urusan rumah tangga dapat membantu Ibu lebih fokus terhadap pekerjaanya. Dengan hal-hal kecil seperti ini dapat meringankan beban tugas dan tanggung jawab ganda yang dipikul oleh Ibu.
Tidak ada seorang pun yang ingin menjadi orangtua tunggal, namun jika Allah menghendaki hal tersebut maka harus dijalani dengan rasa syukur sebab Allah selalu menyertai dan memenuhi segala kecukupan (Filipi 4:19). Penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai kepala keluarga yang agung. Berilah kesempatan kepada Allah untuk memimpim dan mengurus rumah tangga dan biarkan Roh Kudus menyertai setiap anggota keluarga.

No comments:

Post a Comment